Kabar “duka” datang dari satu tim besar di Liga Inggris. Ya The Reds baru saja merayakan kekalahan beruntun.
Berita terbarunya ia dilibas habis oleh tim bawah yang terancam gradasi dari liga Inggris. Wolverhamptom yang diasuh oleh Julen L Argute mampu menaklukan the red dengan kemenangan telak 3-0.
Sebelumnya kalah oleh Brigthon baik di piala FA maupun Priemer League. 3-1 dan 3-0 kekalahan beruntun.
Apa yang salah? Bagaimana kabar Klopp? Dan benarkah isu pemecatan sang pelatih jenius ini akan terealisasi?
Sederet pertanyaan di atas perlu mendapat analisa lebih jauh. Bahwa Liverpool kali ini dalam performa terburuknya. Wajib diamini.
Saat rilis konfrens yang dimuat olah reporter jurnalis James Carrol dan Joe Urquhart dalam artikenya. Jurgen Klopp’s start in the opening 12 minutes of the 3-0 defear at Wolvehampton Wanderers as ‘absolutely not allowed to happen’.
Klopp menyatakan kekecwaan sekaligus frustasi kuat. Tak terbayangkan jika 12 menit baru saja dimulai mereka harus kebobolan 2 goal.
Melihat dan menyaksikan pertandingannya langsung. Pada 04 Februari 2023 pukul 22.00 WIB. Diakui permainan the reds ‘pincang’ di lini belakang tanpa Van Dijk.
Tengah seolah kehabisan pemain. Klopp sangat spekulasi menurunkan pemain muda berusia 17 tahun Bajetik. Namun pemain muda ini bermain apik, Klopp tidak salah memilihnya.
Sayangnya N Keita pemain senior yang seolah bermain dengan beban tinggi. Seusai kekalahan beruntun. Tanpa Henderson lagi-lagi lini tengah Liverpool ‘ompong’.
Gelandang petarung itu baru bisa dimainkan pada menit akhir pertandingan karena kondisi fisiknya sangat kelelahan.
Naasnya. Sayap tim besar ini kiri kanan dimainkan oleh Arnold dan Robertson. Pertandingan terbaru seolah kerja “rodi” bermain tak kenal lelah.
Celaknya. Lini depan mengalami kebuntuan. Belanja Liverpool musim ini seolah belanja yang tak perlu. Membeli Darwin Nunez seolah membeli kucing di dalam karung.
“Prank” bagi Klopp di susul adaptasi Gakpo yang tak sebersinar kala ia bermain di piala dunia.
Lalu bagaimana dengan anak kesayang Klopp yaitu Moh. Salah. Dia masih mengalami performa tidak baik-baik saja. Gasture bermainnya tidak greget dibandingkan 2 musim lalu.
Pekerjaan rumah Klopp musim ini tidaklah mudah. Untuk isu pemecatannya harapannya hanyalah sebuah isu. Tidak ada yang perlu di salahkan. Semenjak pindahnya Sadio Mane dari London ke Jerman, the reds benar-benar kehilangan ketajaman di lini depan.
Sebuah analisa yang perlu digali lebih jauh. Bagaimana kabar Klopp kedepan. Dan perubahan apa yang akan terjadi setelah kekalahan pahit beruntun ini.
Apatah lagi Liga Champion bulan ini Liverpool harus berhadapan dengan Madrid paruh 16 besar. Sang juara bertahan ini mampukah ditaklukan oleh the reds yang baru saja memecah rekor kekalahan beruntun.
Menarik dinantikan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H