Tulisan kali ini akan membawa pembaca sejauh mungkin. Jangan jadikan acuan dan penulisnya sebagai guru. Anggap saja sebagai kawan diskusi di warung kopi. Mari kita urai satu persoalan tentang mantra yang dikawinkan dengan sehatnya mental.Â
Kok bisa? Bagaiaman mungkin mantra bisa menjadi obat bagi kesehatan mental? Boleh, bagi kawan-kawan yang ingin menyerang dan menganggap ini tidak sesuai dari aspek psikologi hingga norma agama sangat bisa berkomentar di ruang komentar. Sebebas mungkin!
Mari kita mulai uraian  sederhananya. Terpikirkan oleh saya bahwa kata abradakadabra perlu dikulik dan berani untuk menuliskannya walau konsekuensinya akan bias dan liar secara penalaran.Â
Secara sederhana mantra ini diidentifikasi mistis dan lekat dengan novel fenomen Harry Poter ditulis oleh JK Rowling. Sebuah mantra fenomenal terkait mistis bahkan sebuah pembunuhan treagis dalam kisahnya.Â
Definisi mantra ini banyak tentunya, ada yang menaruh spekulasi sebuah penyembahan pada setan dan lain sebagainya. Saya tidak meninjuanya silah telusuri sendiri.Â
Dalam sebuah artikel yang mengutip Ensiklopedia Masonik disederhanakan bahwa abrakadabra hanyalah sebuah lelucon dimasa Yunani kuno. Berakar dari bahasa Abrani.Â
Namun saya justru ingin mengurai pada dari mantra lelucon ini menjadi sesuatu yang menyehatkan. Kita memulainya dari definisi sederhana ini.
Dari sini justru saya melihatnya dari segi yang berbeda, bahwa bisa saja mantra itu menyehatkan mental termasuk abrakadabra. Penyebutannya unik dan pengulangan huruf vokalnya memberi kesan tersendiri.Â
Kesan paling kuat adalah pengulangan huruf vokal paling banyak yaitu "A" beriring dengan konsonan bergetar "R" diapit oleh bunyi yang mengeratkan seperti huruf "B" dan "K".Â
Coba perhatikan sekali lagi ABRAKADABRA. Secara bunyi ini nyaman terdengar akrab lagi erat. Â
Kesemua huruf padananyan memberi isyarat bahwa pengualangan pada hal jelas dan terang dihadapan itu penting. Istilah repetice is gold sebuah pengulangan adalah emas itu benar adanya.
Selain itu getar adalah sebuah kesadaran sekaligus bentuk motivasi kuat. Seterusnya diapit huruf yang mengeratkan bahwa jiwa terkadang butuh pengerat jangan lepas dan jauh-jauh pergi.Â
Jadikan jiwa lebih sehat dan eratnya diri ini berbicara berulang-ulang dengannya  secara jelas, kanali diri lebih dekat bahkan jadilah orang yang mengenali diri kemudian menjadi paling akarab pada diri sendiri.Â
Ini upaya sehatnya mental tercipta. Dan tentu beragam cara bisa dilakukan.Â
Mantara abrakadabra mengajarkan hal demikian ternyata. Sederhanakan komunikasi pada jiwa sendiri, lakukan berulang, eratkan alias akrab pada jiwa sendiri. Analogi mantra yang sederhana ini memberi kesan nyata akan sehatnya mental, jauh dari mistis apalgi menakuti diri.Â
salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H