Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Malam Ibu Pertiwi, Maaf Lagi dan Lagi Dikau Bersedih

11 November 2022   22:09 Diperbarui: 11 November 2022   22:19 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari ini tubuh bangsa lagi terluka 

bukan oleh penjajah yang biadab 

tapi luka itu datang dari dalam tubuh negri sendiri 

hutan ibu saban hari harus terkikis oleh keserakahan elit

maaf sekali lagi ibu jika negri ini diperkosa oleh eksploitasi

Di negri elok jadi tempat bagi perut-perut serakah

MEREKA tidak hanya serakah wahai ibu 

rasa malu mereka tiada lagi dan tampil dipermukaan 

dengan mudahnya mereka melakoni banyak kebohogan 

tampil dipermukaan tanpa rasa malu

Ibu untuk malam yang harusnya ada ucapan selamat malam 

sebab dikau sedang lelah 

namun kukabarkan tetang negri ini 

kabar luka,

tidak hanya ada mereka yang serkah melainkan anak negri nan prihatin

Ibu, 

narkoba dan kejahatan-kejahatan lainnya merajalela

pembunuhan datang dari mereka penegak keaadilan negri

kata orang itu oknum

bidab sekali bukan? 

Ibu maap aku harus ganggu waktu berdoamu malam ini 

dengarkan ibu curahan hati yang sedang sedih kini 

hari pahlawan kemarin aku tak menggores pena sekatapun 

aku sibuk, 

berlarian dari pintu ke pintu 

mencari arti ketidak serkahan, keadilan dan berusaha meneropong rasa kemanusian 

kesemuanya hilang entah kemana 

Selamat malam Ibu maapkan obrolan malam ini tentang kabar sedih. Terimakasih ibu telah sabar menanti kabar baik dari negri ini yang entah kapan tiba:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun