Penggemar bola futsal tanah air tidak akan asing dengan nama satu ini. Ia punggawa timnas dengan bakat emas.Â
Begitu populer namanya dengan kecepatan bermain membangun serangan untuk Timnas dalam banyak laga dan sempat membawa Indonesia juara secara dramatis saat final melawan Thailand dalam kejuaran Asean di tahun ini 2022 bersama punggawa kerena lainnya. Ada Evan, Runtuh Boy, Dewa Rizky, Xavier dan lainnya.Â
Singkatnya, Timnas melaju ke piala Asia yang diselenggarakan di Kuwait, yang kini sedang berlangsung. Pada 4 oktober 2022 berlangsung pertandingan Indonesia melawan Jepang di babak 8 besar.Â
Pada babak pertama hasil pertandingan imbang. Indonesia-Jepang saling bertahan dengan segala taktik. Muhamad Hasyim Zadeh selaku pelatih Timnas berhasil membuat Jepang "ketar-ketir". Â
Tanpa beberapa bintang seperti Evan, Runtuh Boy dan Xavier Timnas belum menemukan moment untuk mencetak goal sebanyak biasanya. Ini sebuah tantangan tersendiri bagi pelatih yang harus memutar otak untuk taktik terbaik yang bisa ditampilkan.Â
Babak keduapun berlangsung tepat pada menit 21 Samuel Eko akhirnya mencetak goal lalu jepang membalas dua goal berturut-turut. Syahdan ada satu moment untuk membalas lewat serangan balik Syauqi tapi salah satu pemain Jepang terkapar di hadapannya yang harusnya goal dari kakinya ia memilih membuang bola atau fair play demi sportifitas dalam olahraga.Â
Melihat aksi ini jika pembaca ada sebagian menonton secara langsung. Pemain Jepang bisa saja melakukan aksi sengaja dan terlihat kontroversial tindakan mereka.Â
Apapun spekulasi yang ada, bagi saya Syauqi berhasil membuat timnas Jepang terpukau. Ia pun dipeluk dengan penuh respectfull oleh punggawa Timnas Jepang. Sungguh aksinya sangat memukan dan harus diberi penghormatan tinggi.Â
Hasil akhir memang belum memuaskan pecinta futsal tanah air. Hasilnya 3-2 dengan keunggulan Jepang.Â
Namun Syauqi telah mempertontonkan apa yang harus ada dalam olahraga sebuah sportifitas dan aksi kemanusiaan yang luar biasa. Apapun hasilnya ini harus dijunjung tinggi. Bagi saya ini lebih bernilai dari sebuah kemenangan.Â
Kalah hal biasa dalam kompetisi, namun menjunjung tinggi spotifitas dan aksi kemanusiaan adalah pilihan. Pemain dengan mental baik dengan mental juara bahkan bermental emas akan menjujung kedua hal ini setinggi-tingginya. Inilah yang dilakukan Syauqi.
Saya sadar aksi ini akan viral dan mencuri perhatian media bola futsal dunia. Di tengah tragedi kanjuruhan yang baru saja terjadi ia memperlihatkan mental sportifitas anak negri masih ada. Ini tidak berkaitan memang namun setidaknya potret ini harus jadi renungan mendalam untuk semua aspek khususnya olahraga.Â
Bahwa sportifitas dan aksi kemanusiaan harus di junjung tinggi. Esensi menghargai penuh sesama pemain ini pesan tersirat dari Syauqi melalui lapangan di laga bola futsal dunia.Â
Salam sportifitas dan aksi kemanusiaan melalui laga hebat yang dipertontonkan Syauqi, Sekali lagi Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H