Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merbabu Tak Pernah Abu-Abu Walau Berselimut Debu (via Selo)

26 September 2024   16:25 Diperbarui: 26 September 2024   23:19 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Pos 1 di mana merupakan pangkalan Ojek, di antara kami memilih naik ojek, untuk berbagi rezeki kepada UMKM ojek. Di siang hari, Pos 1 ternyata sangat ramai, selain para tukang ojek, juga banyak keluarga yang piknik disini. Tempatnya nyaman untuk sekedar menikamti hawa pegunungan.

Tepat di Pintu Masuk TNGM, kami satu persatu disambut oleh mas driver yang menunggu sambil membeli pentol. Mungkin dia gabut jika hanya menunggu di Base Camp, karena tidak ada teman ngobrol.

Alhamdulillah (Dok. pribadi)
Alhamdulillah (Dok. pribadi)

Perjalanan turun ini tergolong cepat. Sebelum pukul Adzan Ashar berkumandang, sebagian besar dari kami sudah berkumpul di Basecamp. Hanya menunggu Bobby dan Mas Pri guide yang belum turun.

Pukul 16.00 WIB kami semua sudah berkumpul di basecamp, dan sudah selesai mandi. Jangan tanya bagaimana rupa kami saat turun itu. Definisi sebenarnya berselimut debu, sebagian debu sudah rontok ketika masuk jalan aspal tapi sebaian besar masih menempel.

Setelah semua bebersih, Kang Har menyuguhkan Soto Ayam porsi besar yang sangat nikmat. Kalau situasi normal, sebenarnya soto ini kurang cocok untuk lidah kami yang kurang terbiasa dengan masakan manis.

Menjelang Jam 17.00 kami pamit kepada Kang har untuk kembali ke Kota Santri. Sebelum masuk Tol di Boyolali kami menyempatkan untuk mampir di sebuah kedai Roti Bakar dan Susu di tengah Kota Boyolali. Sebelum pukul 21.30 WIB kami sudah sampai kembali dengan selamat di tempat kami berangkat.

Merbabu sangat indah, tapi gunung tetaplah gunung. Membutuhkan persiapan untuk mendakinya. Jangan hanya modal nekad saja. Tapi juga perlu mandatory gear yang harus dibawa. Selamat mendaki Merbabu. Jangan lupa bawa turun sampahmu.

Sampai Bertemu di Cerita Aspala selanjutnya (Dok. pribadi)
Sampai Bertemu di Cerita Aspala selanjutnya (Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun