Setelah 1 Jam 13 Menit, petugas mulai mengantarkan minuman yang kami pesan. Di sini, ketika minuman pesanan sudah diantar menandakan bahwa tidak lama lagi mie akan segera datang.
Dan benar saja, sekitar 10 menit kemudian petugasnya menuju tempat kami duduk sambil membawa nampan berisi styrofoam putih yang di dalamnya ada mi pesanan kami.
Untuk informasi, sejak musim covid, warung ini tidak lagi menyajikan mie dalam piring. Diganti dengan styrofoam makanan. Saat itu untuk menghindari penyebaran covid.
Tetapi karena dirasa cukup praktis diteruskan sampai sekarang. Walaupun menimbulkan sampah.
Tak sabar, segera saja kami buka pada kesempatan pertama setelah kami menerima paket makanan tersebut. Saya mengira minya bakalan "mblothong"atau over cook. Tebakan saya salah, teksturnya mienya pas, masih kenyal.
Secara penyajian mungkin sama dengan warmindo lainnya. Tetapi karena kita sudah niat dan menunggu lama maka terasa nikmat sekali.
Tak butuh waktu lama, mi tersebut tandas. Tidak panas, karena hawa dingin kawasan itu mempercepat pendinginan makanan. Tidak perlu repot untuk meniup, angin yang berhembus melaksanakan tugasnya dengan baik.
Warung ini masih menggunakan sistem tradisional, pesan, makan kemudian baru bayar.