Malam kedua kami sudah menyusun rencana, sengaja makan sedikit dulu untuk mengganjal perut. Agar nantinya masih ada sisa di lambung untuk menampung mi yang viral ini.
Maklumlah di usia yang tidak muda lagi, perut sudah tidak lagi mudah lapar. Makan malam juga "njagani" tenaga untuk menunggu.
Tepat pukul 21.05 WIB kendaraan yang kami naiki masuk ke tempat parkir seperti kemarin, depan Hotel Selecta.
Berbeda dengan kemarin, kondisi ditempat ini berbalik 180 derajat. Sangat Ramai, kendaraan roda 4 sudah terparkir rapi, penumpangnya keluar untuk mengobrol sesama mereka. Kendaraan roda dua sudah puluhan yang di tempat parkir.
Orangnya banyak sekali, memenuhi meja dan kursi di warung. Sebagian lagi tersebar duduk di kafe sekitarnya. Sebagian lagi lesehan duduk di tempat parkir sambil menikmati pemandangan Lampu Kota Batu.
Untuk memastikan saya menanyai tukang parkir apa betul itu warung Indomie Cak Soden. Jawabannya cukup melegakan "Nggih, betul mas, baru buka, baru mulai masak".
Saya tidak menanyai lebih lanjut tentang siapa orang-orang yang berada di situ. Karena sudah bisa dipastikan mereka itu orang yang mempunyai niat yang sama dengan kami. Orang-orang yang punya waktu luang, karena mau sabar untuk merasakan Indomie buatan Cak Soden.
Kami yang ada di situ memang aneh, sudah tahu waktu tunggunya lama, tapi tetap saja malam-malam antri Indomie viral ini.
Kami bergegas untuk memesan, agar tidak keduluan dengan rombongan lain lagi sehingga menunggunya terlalu lama lagi.