Sebelum tidur, saya sudah memakai pakaian yang akan saya gunakan menuju Sikunir, agar nanti ketika dini hari tidak perlu lagi membuka pakaian, karena kemungkinan pada dinihari suhu semakin dingin.
 Pada Pukul 02.30 WIB satu persatu teman-teman berkumpul untuk menuju ke Kawasan Bukit Sikunir. Hawa dingin tidak menyurutkan semangat untuk mengejar sunrise di negeri atas awan ini.
Tempat kami menginap ini merupakan tempat strategis, karena kemana-mana dekat. Perjalanan menuju tempat parkir kawasan wisata Sikunir pun hanya kami tempuh 15 menit dengan kendaraan bermotor.
Di parkiran yang disampingnya berdiri tenda-tenda pedagang kaki lima, sudah banyak kendaraan dari para pengunjung lainnya. Suara para pedagang yang menawarkan kaos tangan, tutup kepala, syal dan macam-macam penghangat tubuh saling bersahut-sahutan.
Hawa dingin memang tidak dapat ditepis, tidak heran memang letaknya yang berada diatas bukit. Karena sudah prepare dari awal, kami segera saja menuju pangkalan ojek, yang agak jauh dibawah.
Para tukang ojek berjaket merah itu sudah tertib antri untuk membawa pengunjung menuju kaki bukit sikunir. Ongkos ojek disini cukup murah, Hanya Rp 15.000,- sekali jalan. Tidak perlu tawar menawar, karena ini memang tarif resmi. Tidak perlu juga calo, sudah tertib tidak perlu rebutan.
Hanya sekitar 5 menit naik ojek kita sudah sampai di kaki bukit Sikunir. Kalaupun ingin berjalan kaki tidak mengapa, hanya menuruni bukit saja.
Setelah turun dari ojek, kita akan menyusuri gang yang dikanan kirinya merupakan kios pedagang, baik pedagang makanan maupun oleh-oleh khas dieng. Ada juga yang menyediakan kamar mandi beserta musholanya.