Thole yang suka turunan bisa lebih cepat bersama Bunda. Si Nduk yang kesulitan saya temani. Di tempat yang sama, di Puncak Bayangan, di Ibu-ibu penjual yang berkemas untuk pulang kami berkumpul lagi untuk berkonsolidasi.
Turun dari Puncak Bayangan kami masih berjalan berempat menyusuri jalan berdebu ini. Namun semakin lama, Saya dan Nduk ketinggalan oleh mereka berdua.Â
Si Nduk agak pelan karena ini Gunung pertamanya, seperti pendaki pemula lainnya, Nduk juga merasakan sakit di ujung jari-jari kaki ketika turun.
Pada dasarnya untuk turun tidak ada masalah berarti dan lancar. Bunda dan Thole sudah sampai di Base camp ketika kami berdua mampir di warung Sekitar Pos 2 untuk minum teh dan melepas sepatu sebentar.
Tepat jam 16.51 kami berempat sudah berkumpul di warung Basecamp. Thole sudah menghabiskan sepiring Mie Rebus dan Bunda sudah menandaskan semangkok Soto Ayam. Lega, bisa menyelesaikan pendakian yang penuh drama.
Setelah bersih-bersih dan menunggu Sholat Maghrib kami kembali kerumah dengan perasaan bahagia dan penuh syukur. Berhasil menyelesaikan sebuah latihan untuk persiapan menghadapi gunung tujuan berikutnya, Gunung Merbabu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H