Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan Kecil Pendakian Gunung Lawu (Aspala feat MJA) Bagian ke -7

29 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 30 Juni 2023   10:39 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju Puncak Lawu Hargo Dalem

Persiapan Summit

puncak Lawu sudah dekat (dok.pri)
puncak Lawu sudah dekat (dok.pri)

Kami berenam menapaki langkah demi langkah. Akhirnya sampai juga di sebuah plang yang menunjukkan tempat-tempat istimewa di kawasan puncak Lawu. Tidak jauh dari plang tersebut sekitar 5 meter, tepat dikiri jalan kita akan menjumpai Goa Jolotundo. Konon tempat tersebut untuk meminta pesugihan. 

Goa Jolotundo (dok.pri)
Goa Jolotundo (dok.pri)

Setelah itu disebelah kanan, di jurang kebawah, hamparan bunga edelweiss. Banyak sekali, mirip sebuah perkebunan. Katanya, yang lewat jalur Singolangu melewati perkebunan ini.

hamparan edelweiss
hamparan edelweiss

Pos 5 ini adalah ujung dari punggungan gunung yang kami lewati. Sedangkan untuk ke Hargo Dalem, Hargo Dumilah, Sendang Derajat, Warung mbok Yem ada diseberangnya, harus turun dulu kemudian naik lagi.

Teman-teman yang lain sudah menunggu kami disitu, di tanah lapang yang dulunya warung. Tim terdepan sudah menunggu satu jam, sedangkan rombongan si Thole 30 menit didepan kami. Dulu warungnya banyak, tapi saat kami kesitu tinggal satu, itupun tutup. Karena yang jualan menjaga warung satunya yang ada disekitar mbok Yem.

briefing sebelum summit (dok.pri)
briefing sebelum summit (dok.pri)

Cukup Pos V Jolotundo 3182 mdpl

Ketika kami sampai yang lain sudah bersiap untuk segera menuju ke Hargo Dumilah. Si Bundanya mendekati saya dan mengatakan bahwa si thole kakinya sakit dan sambat sesak nafas.

Mas Ruston yang berpengalaman menyarankan agar tidak memaksa dan menawarkan dirinya menemani Thole. Si thole yang tahu itu, dia minta ditinggal sendiri saja. Dia berani karena didekat situ ada sekumpulan bapak-bapak TNI yang sedang berjaga.

bahagia di Pos V Jolotundo 3182 Mdpl (dok pri)
bahagia di Pos V Jolotundo 3182 Mdpl (dok pri)

Saya memutuskan saya yang akan menemani si Thole. Saya juga tidak memaksanya untuk naik lagi. Sudah  cukup kiranya sampai disini. Kondisi fisik dan mentalnya belum fit untuk turun kemudian naik lagi. Saya melihat cukup tinggi untuk menaikinya.

Lain waktu kami berdua dengan tim yang sama atau tim lain pasti bisa menggapainya. Dengan persiapan yang lebih matang tentunya. Puncak tidak kemana-mana.

next time sampai ke Puncak (dok.pri)
next time sampai ke Puncak (dok.pri)

Jolotundo sendiri ketinggiannya sudah 3182 mdpl. Jika dihitung ketinggiannya, lebih tinggi dari Merbabu, Sindoro, Argopuro, Welirang, Pangrango, dan Ciremai. Suatu hal yang luar biasa tentunya untuk dia yang mau lulus SD ini.

Puncak Lawu 3265 mdpl

Tim Aspala sedang menuju Hargo Dumilah (dok.pri)
Tim Aspala sedang menuju Hargo Dumilah (dok.pri)

Untuk menuju puncak Lawu/ Hargo dumilah, mereka harus turun dulu melalui jalan batu kemudian naik lagi menuju pungungan yang lain. Tepat diujung jalan berbatu tersebut terdapat Sendang Derajat. Konon merupakan salah satu sumber mata air tertinggi. Sendang derajat sekarang sudah rapi. Ada gazebo, mushola dan tentunya warung.

Sendang Drajat (dok.pri)
Sendang Drajat (dok.pri)

Sendang derajat ini merupakan persimpangan. Menuju puncak Hargo Dumilah dan menuju Hargo Dalem atau kawasan Warung mbok Yem yang legend. Sebenarnya selain warung mbok Yem ada beberapa warung lain. Jadi tidak usah khawatir akan kelaparan di puncak lawu.

persiapan foto (dok.pri)
persiapan foto (dok.pri)

dan setelah sendang tersebut akhirnya Tugu Lawu ada didepan mata. Yang untuk berjalannya membutuhkan waktu total 9 Jam berjalan. Suatu hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.  

Aspala (dok.Aspala)
Aspala (dok.Aspala)

Sesampainya di puncak seperti biasa, dokumentasi menjadi hal wajib yang harus dilakukan.Banyak spot foto yang bisa kita gunakan untuk membuat foto atau video cinematic untuk bahan konten. Jika betul-betul lelah anda juga bisa tidur.

kapan lagi tidur dipuncak lawu (dok.Aspala)
kapan lagi tidur dipuncak lawu (dok.Aspala)

Menggapai puncak lawu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Aspala. Sebuah cita-cita yang terwujud yang akan menjadi momentum untuk menuju puncak-puncak lainnya. Apakah akan mengulangi lagi naik ke Lawu, mungkin saja, karena masih banyak anggota yang belum berkesempatan ikut pada Trip kali ini. 

menunggu yang lain (dok.pri)
menunggu yang lain (dok.pri)

Selesai semuanya tim harus segera berkemas. Karena mengejar waktu agar tidak kemalaman dijalan.

Pengalaman Baru Melakukan Kegiatan Mandiri

Dalam beberapa pendakian sebelumnya si thole selalu kebelet untuk BAB termasuk disini. Biasanya dia akan turun cepat-cepat untuk sampai di basecamp. Tapi kali ini berbeda. Mau tidak mau harus bisa BAB di semak-semak dengan memperhatikan kaidah tanpa menggangu lingkungan.

cerita pengalaman (dok.pri)
cerita pengalaman (dok.pri)

Sebuah pengalaman yang tidak didapatkan jika hanya berdiam diri dirumah. Harus didapatkan dengan berpetualang.

Setelah BAB, sithole mengantuk lagi, saya tawarkan untuk makan tidak mau. Dia memilih untuk tidur saja. Saya buatkan bivak sederhana untuk menjaga agar tidak terlalu dingin menjaganya dari cuaca yang kadang berembun. Cukup lama dia tertidur sampai melewatkan rombongan Pangdam yang sedari tadi ditunggunya.

Aspala feat MJA (dok.Aspala)
Aspala feat MJA (dok.Aspala)

Masih ada lanjutannya, besok jam 06.00

tulisan sebelumnya :https://www.kompasiana.com/albarianristo/649a591408a8b5718e0ad872/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-6

tulisan selanjutnya: https://www.kompasiana.com/albarianristo/649d3c68e1a1675ab106fa62/catatan-kecil-pendakian-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-8

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun