Pos 2 Yang  Tak Kunjung Tergapai
Summit Dari Base Camp
Pukul 02.52 kami mulai naik meninggalkan pintu gerbang menuju pos 1. Dengan senter dikepala masing-masing. Jalanan yang kami lalui merupakan jalur makadam, batu yang ditata. Jalur seperti ini kurang nyaman apalagi jika turun, namun sangat membantu jika musim hujan, tidak licin.
Pemandangan disekitar tidak banyak yang saya ceritakan, karena masih gelap,hanya hutan tanpa tahu jenisnya. Jalurnya tentu saja menanjak tapi masih landai. Kami masih bisa jalan bebarengan ketika disini.
Sesekali kami menjumpai bangunan non permanen yang katanya adalah sebuah warung, tapi saat itu masih tutup. Selain itu juga ada bangunan semi permanen tanpa dinding, hanya tiang dan atap saja, mirip seperti shelter.
Dalam kondisi yang masih gelap kami sampai di pos 1. Selama perjalanan hampir 60 menit ini kami tidak menemui hal-hal aneh apalagi mistis.
Di Pos yang ada sebuah posko dan warung ini kami berhenti sebentar, karena ada beberapa anggota yang ingin buang air kecil. Saya menyarankan untuk buang air disemak-semak saja, jangan di pohon. Mengingat ini tempat baru dan menurut cerita, kadang makhluk tak kasat mata berdiamnya di pohon-pohon. Alhamdulillah semua menurut dan tidak terjadi apa-apa.
Sholat Subuh Di Tengah Perjalanan
Karena tak kunjung sampai di pos dua, kami segera mencari tempat lapang untuk melaksanakan Sholat Subuh. Pukul 05.21 ketika kami mulai melaksanakan sholat jamaah bergantian.
Saat kami melaksanakan sholat, banyak tentara yang berseragam maupun berbaju preman melewati kami. Setelah kami tanya salah satu dari mereka, Â ternyata sedang mempersiapkan kunjungan Pangdam IV ke Puncak Lawu.
Perjalanan yang begitu panjang, ternyata membuat Si Thole bosan dan kecapekan. Kebetulan juga dia mendengar ibunya yang sambat ke saya yang berencana untuk berhenti saja di Pos 2 dan balik karena merasa mengantuk dan pusing. Si Tholepun mendukung ibunya dan minta balik setelah sampai di Pos 2.
Tulisan berseri, selanjutnya akan terbit tiap hari Jam 06.00 WIB
Tulisan Sebelumnya => https://www.kompasiana.com/albarianristo/64954e9508a8b542b41b43c4/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja
lanjutan ceritanya=>https://www.kompasiana.com/albarianristo/649689e64addee0f476cfd02/catatan-kecil-pendakian-gunung-lawu-aspala-feat-mja-bagian-ke-3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H