Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nonton Langsung di Gelora Bung Tomo yang berawal dari TV Rusak

16 Juni 2023   13:53 Diperbarui: 16 Juni 2023   14:45 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusaknya Tivi Kami

"Yaa tivinya rusak, gak bisa nonton Timnas", keluh Si Thole pada suatu hari. "nanti diperbaiki" jawab saya singkat. "nontonnya lewat streaming aja" lanjut saya. "gak enak yah, gak seru" jawab si thole. "Nonton di stadion aja yah, kan mainnya di Surabaya" pintanya. "Kita lihat nanti aja" jawab saya.

Percakapan pagi itu membuat saya kepikiran, enak kayaknya kalau nonton langsung di stadion. Untuk keamanan pastinya lebih terjamin, karena yang main Timnas. Pasti PSSI pada khususnya dan Pemerintah tidak mau lagi kejadian memalukan terulang kembali. Lawannya Palestina, negara yang dibela oleh Indonesia.

Saya segera mencari info bagaimana cara membeli tiket Fifa Matchday Indonesia vs Palestina. Dari berbagai media online maupun situs resmi PSSI tiket akan dijual On Line melalui situs tiket.com.

Semesta mendukung

Tanggal 7 Juni saya sempat lupa untuk berburu tiket. Sudah Pukul 14.00 WIB ketika saya membuka situs tersebut. Sudah pesimis untuk dapat tiket, sudah terlambat 4 jam dari dibukanya pembelian tiket. Berkaca dari tiket pertandingan Indonesia vs Argentina yang konon Sold out sangat cepat.

Ternyata untuk masuk dan memesan sangat mudah, pembayaran yang agak rumit. Harus berulangkali mencoba baru bisa. Pemesanan tiket dibatasi, Satu akun hanya bisa memesan paling banyak Dua tiket. Saya berhasil, dan hanya Dua tiket. Bunda dan kakaknya ternyata juga pengen nonton.

Istri saya akhirnya mencoba ikut War tiket, berhasil, bahkan lebih mudah dan lebih cepat untuk tiket dengan gate yang sama. 4 tiket sudah ditangan.

Perjalanan yang penuh hikmah

Hari pertandingan tiba, outfit sudah disiapkan sejak beberapa hari sebelumnya. Code dressnya merah putih.

Banyak drama sebelum berangkat, mulai dari waktu yang meleset, molor satu jam. Charger ketinggalan, yang membuat harus putar balik lagi. HP yang lagi erorr juga menambah ketidaknyamanan awal perjalanan ini.

Namun ketidaknyamanan itu berangsur-angsur membaik. Ditambah siaran radio SS (Suara Surabaya) yang mengabarkan kondisi lalulintas terkini masih ramai lancar di sekitaran Gelora Bung Tomo. Radio SS memang saya pilih karena radio ini terkenal dengan kabarnya yang up to date. Walaupun sinyal susah, namun semakin ketimur, suara radio ini semakin jernih.

Melewati Tol Jombang Mojokerto yang relatif sepi dapat kami lalui dengan cepat. Setelah melewati mojokerto, kami segera berbelok melewati tol baru Mojokerto-Gresik yang belum lama digunakan ini. Kondisi lalu lintasnya cenderung sepi, hanya kendaraan yang kami tumpangi dan beberapa truk besar yang melewatinya.

jalan tol yang naik turun (dok.pri)
jalan tol yang naik turun (dok.pri)

Saya pertama kali melewati jalan tol yang unik ini. Jika biasanya jalan tol  dibuat cenderung datar, jalan tol ini dibuat bergelombang yang naik turun. Walaupun sebenarnya bisa saja dibangun dengan datar.

Setelah pintu Tol Cerme kami kembali kejalan nasional. Kemudian masuk kembali menuju wilayah Surabaya. Atmosfer pertandingan sudah tampak. Para suporter juga mulai masuk ke wilayah tersebut.

Kondisi lalu lintas yang ramai, karena wilayah tersebut juga merupakan kawasan pabrik. Sepeda motor, mobil dan truk-truk besar kecil tumplek blek jadi satu.

Semakin mendekati stadion GBT, lalu lintas semakin padat dan merayap. Suporter yang akan mendukung juga semakin banyak terlihat. Naik sepeda motor maupun berjalan bergerombol. Toko toko pakaian juga banyak dikunjungi oleh suporter ingin membeli jersey timnas.

Drama Lalu Lintas

Semakin mendekati  kawasan GBT, lalu lintas semakin padat. Di Maps, jarak kami semakin dekat, tinggal satu tikungan lagi. Kurang lebih 30 menit untuk mencapai jarak yang hanya 500 meter tersebut. Tiba di tikungan terakhir, ternyata kendaraan Roda 4 dilarang melewati jalur tersebut. Namun diarahkan untuk lurus dan masuk GBT melalui jalan tol.

Jelas kami kebingungan, istri saya sudah menunjukkan gelang tiket namun tetap dilarang belok kiri. Saya sempat berhenti sejenak untuk memastikan. "lurus saja, nanti belok setelah Polsek Benowo, Kendaraan Roda 4 masuk lewat Tol"jawab seorang polisi yang mengatur lalulintas.

Awalnya kami belum panik, masih ada harapan nanti ada jalur tersendiri, pikir kami saat itu. Namun suara google maps yang menyuruh kami untuk balik lagi dan berita radio bahwa Tol Romo Kalisari macet Total ditambah dengan Polsek Benowo yang tidak kunjung kami temukan. Membuat suasana di mobil tidak kondusif. Apalagi kami baru pertama kesitu.

Ketika tiba di Polsek Benowo, istri saya turun untuk menanyakan ke petugas yang sedang jaga. Kebetulan yang jaga juga orang Jombang. Akhirnya disarankan untuk terus saja, jalan Tol masih sekitar 4 KM lagi. Saya sampai speechless mendengarnya. Posisi kami semakin jauh dari GBT. Saya sempat nekad mau balik, tapi dilarang sama Pak Polisinya sambil diberitahu kalau disana macet.

Di mobil suasana semakin tidak kondusif, saya sempat marah-marah tanpa alasan. Terbayang kegagalan kami untuk nonton langsung Timnas Indonesia. Setelah akhirnya belok kiri, sebelum masuk ke pintu Tol, kami kembali berhenti untuk bertanya lagi Ke Pak Polisi. Tetap disarankan untuk naik Tol saja, sambil di beritahu kalau ada pintu Tol khusus untuk penonton VIP, tapi kami adalah penonton Ekonomi.

Pada titik ini kami akhirnya pasrah, sudahlah biarlah terjebak kemacetan yang penting sampai di GBT. Agak lega ketika kami disalip suporter yang datangnya searah dengan kami. Ternyata, pak polisi di pertigaan tidak bohong.

Mendekati tol Romokalisari, antrian kendaraan sudah kelihatan mengular. Disebelahnya tol yang langsung menuju GBT dijaga ketat petugas, nampak kosong melompong. Kendaraan didepan saya juga ingin masuk kesitu, kelihatan sedang berdebat dengan petugas, gagal. Mereka akan melajukan kendaraan sesuai arahan petugas. Kami yang menyaksikan itu ikutan lemes, terbayang kemacetan yang entah kapan terurai.

Dan, ternyata Allah SWT meridhoi kami untuk menonton pertandingan ini. Belum sempat kendaraan kami dan kendaraan didepan tadi meninggalkan tempat tersebut, ada seorang petugas dari Jasa Marga tergopoh-gopoh. Meneriaki kami, "yang ke GBT boleh masuk" teriaknya.

GBT di depan mata (dok.pri)
GBT di depan mata (dok.pri)

Dan kami semobil langsung mengucapkan puji syukur yang tiada hentinya atas karunianya ini. Rasanya langsung mak plong, sangat lega. Saya segera menggeber kendaraan saya, takut para petugas berubah pikiran. (he he he)

Jalanan masih sepi, karena memang dua kendaraan ini adalah yang pertama diijinkan melewati jalan ini. Bebarengan dengan itu, di radio SS ada pernyataan dari Kasatlantas Polresta Surabaya bahwa pintu tol GBT dibuka untuk semua kendaraan penonton.

Di kejauhan, Stadion berkapasitas 45.000 penonton tampak berdiri gagah ditengah area tambak. Didekatnya nampak gunung, gunungan sampah tepatnya. Menjelang Maghrib sudah memarkirkan kendaraan di tempat parkir yang sudah disediakan.

setelah parkir (dok.pri)
setelah parkir (dok.pri)

Sebelum turun kami saling bermaaf-maafan, karena di dalam mobil sempat saling menyalahkan dengan versinya masing-masing, tentunya dengan dengan perasaan yang jauh lebih bahagia dan tenang. (he he he)

Pertandingan yang luar biasa

Untuk masuk kedalam tribun kami harus melalui dua kali pemeriksaan. Yang pertama pengecekan tiket yang berupa gelang. Yang kedua agak panjang, harus antri satu persatu. Pengecekan badan dan barang bawaan untuk mencari barang terlarang. Salah satunya adalah botol minuman. Dilarang keras. Jadi semua yang bawa botol wajib di pindah ke plastik yang sudah disiapkan petugas. Termasuk botol minuman kami, Tupperware, terpaksa ditinggal di gate. (Ini yang menyebabkan istri saya khawatir sepanjang pertandingan, mikirin botol tupperwarenya hilang. (he he he he)

pengecekan pertama (dok.pri)
pengecekan pertama (dok.pri)

Korek juga dilarang, rokok boleh. Ini sempat membuat saya berpikir wah, pertandingan ini bakalan seperti naik pesawat "tanpa asap rokok", tapi tetap saja banyak yang merokok didalam. Padahal pemeriksanya tanpa kompromi, tapi tetap saja ada yang lolos screening.

Didalam stadion kita akan lebih tenang tanpa gangguan dari ponsel. Sinyal internet tidak bisa masuk. Sudah biasa jika kita berada di tengah keramaian.

Untuk perempuan ada jalur sendiri, jadi tidak bercampur dengan para lelaki. Pemeriksanya perempuan tapi tetap saja tegas dan tanpa kompromi.

perempuan dan anak jalur sendiri (dok.pri)
perempuan dan anak jalur sendiri (dok.pri)

Petugas keamanan banyak sekali, jadi bisa dipastikan pertandingan ini bakalan berlangsung aman.

Memasuki stadion, kami terpana, pertama kali melihat stadion sebesar ini. Sepi, masih banyak kursi kosong, kami bisa memilih untuk duduk dimana. Kami memilih di tribun bawah, dekat dengan sepak pojok, deretan kedua dari bawah. Jika deretan pertama pandangan kita tertutup besi, jadi harus menunduk atau berdiri.

masih sepi (dok.pri)
masih sepi (dok.pri)

Dilapangan, official kedua tim mempersiapkan alat untuk pemanasan. Ketika pemain kedua tim masuk kelapangan, teriakan Indonesia !!! Indonesia !!!  bergemuruh dari bangku penonton. Para Suporter dengan kompak juga meneriakkan Palestin ! Palestin!

Luar biasa sambutan penonton baik untuk Indonesia maupun Palestina.

pemanasan (dok.pri)
pemanasan (dok.pri)

Mendekati kick off, Kelompok supporter Ultras Garuda menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dengan kompak. Selain menyanyi mereka juga memainkan koreografi berbentuk bendera Indonesia dan tentunya Palestina.

sebelum bertanding (dok.pri)
sebelum bertanding (dok.pri)

Pertandingannya sangat seru, menggemaskan. Peluang dari Indonesia kadang membuat penonton berjingkrak-jingkarak histeris. Setiap Arhan melakukan lemparan kedalam penonton juga ikut harap-harap cemas agar berbuah Gol.

Untuk cewek ABG yang menonton banyak yang histeris terutama ketika Marcelino memegang bola. Seperti artis yang sedang datang ke fansnya. Banyak sekali cewek yang mengidolakan pemain bernomor punggung 7 ini.

para idola (dok.pri)
para idola (dok.pri)

Hampir semua pemain diapresiasi oleh supporter Indonesia yang hadir di GBT malam itu, karena penampilannya dan tentunya ketenarannya.

Di jeda pertandingan, ada hiburan menarik yang disuguhkan oleh para kiper cadangan Palestina. Salah seorang kiper cadangan, setelah selasai memasukkan gol ke gawang temannya, dia melakukan Selebrasi seperti Christiano Ronaldo. Selebrasi tersebut mendapat teriakan meriah dari penonton.

Ada juga official dari Palestina yang berkeliling membawa benderanya, ini juga mendapatkan sambutan meriah dari penonton.

official Palestina (dok.pri)
official Palestina (dok.pri)

Pada babak kedua, penampilan kedua tim masih sama, saling menghadirkan ancaman. Walaupun baru sekedar ancaman karena tidak berbuah Gol.

Pertandingan yang menarik walaupun tanpa gol.

Perjuangan Ketiga

selesai pertandingan (dok.pri)
selesai pertandingan (dok.pri)

Selesai pertandingan penonton bubar dengan tertib. Tidak ada desak-desakan untuk keluar dari gate. Pun diluar, massa suporter buabar dengan tertib.

Bubaran yang aman (dok.pri)
Bubaran yang aman (dok.pri)

Selanjutnya antrian kendaraan yang terjadi. Kendaraan sebanyak itu ingin keluar secepatnya dari parkiran. Tapi masih terhambat, karena jalan masih di buka tutup, menunggu para VVIP kleuar dari komplek GBT.

Setelah sekitar satu jam selasai kick off barulah tempat tersebut berangsur sepi. Kendaraan antri di gerbang tol, sangat panjang. Kami tidak ikut antrian tersebut, karena berbeda arah. Saya menggunakan jalur yang semestinya kami lalui ketika berangkat. Jalan sudah lancar, walaupun masih banyak suporter baik yang jalan kaki, bersepeda motor maupun rombongan mobil bahkan bus. Tidak ada yang menumpang truk.

berebut keluar (dok.pri)
berebut keluar (dok.pri)

Di kanan kiri jalan nampak para PKL membongkar lapaknya. Banyak sekali pedagang baju maupun makanan. Pantes saja kami tadi sore dialihkan, bakalan tidak bisa lewat.

Penonton sangat tertib, sepanjang pertandingan hampir semuanya duduk di tempatnya masing-masing. Sudah seperti pertandingan Liga Inggris atau liga champion atau liga eropa lainnya.

Ditribun selatan yang diisi oleh kelompok suporter Ultras Garuda dan tribun utara yang diisi kelompok La Grande Indonesia yang berdiri menyanyikan chants sepanjang pertandingan. Dengan adanya mereka, suasana stadion menjadi meriah.

Sebuah pengalaman yang menarik yang bukan hanya untuk saya pribadi. Yang belum pernah melihat pertandingan level Timnas secara Live di Stadion sebesar dan sebagus GBT ini. Tapi ini juga pengalaman dan contoh untuk Si Thole yang hobi sepakbola.

Ultras Garuda (dok.pri)
Ultras Garuda (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun