Seperti biasa kami berfoto-foto dan membuat konten. Tentunya kami melakukan itu setelah selesai makan siang dengan bekal yang kami bawa. Membuka bekal di puncak bekel. 4 jam berjalan kaki tentunya sangat melelahkan. Tapi di puncak terbayar tuntas.
Puncak bekel sudah sepi, hanya beberapa pendaki saja yang masih bertahan disana. Mungkin sebagian sudah turun karena saat itu hari minggu, persiapan untuk aktivitas hari Senin.
Perjalanan Pulang { 65 Menit (lari) -- 120 Menit (Jalan santai sekali)}
Kami memutuskan untuk melalui jalur umum untuk kembali ke basecamp Jolotundo. Jalur melalui Kendalisodo sangat berbahaya untuk turun karena curamnya medan. Selain itu, jika lewat tempat itu kembali, kami akan menghadapi tanjakan dibawah, yang saat berangkatnya menjadi bonus. Jalur lama hampir tidak ada tanjakan ketika turun. Jalurnya juga landai dan nyaman untuk pendaki pemula. Juga ada warung untuk sekedar melepas lelah.
Perjalanan pulang bervariasi, yang tercepat adalah tim runner termasuk anak kelas 6 SD, full berlari dari puncak sampai base camp dengan waktu 1 jam 5 menit. Yang terakhir adalah rombongan saya, kebanyakan adalah yang pertama kali mendaki. Mereka kesulitan menahan kaki sehingga menyebabkan sakit di lutut. Waktu turun rombongan ini 2 Jam 30 menit, termasuk berhenti diwarung untuk minum es dan ngopi.
Alhamduillah semuanya dapat menyelesaikan ini dengan lancar tanpa kurang suatu apapun. Walaupun harus memaksa diri untuk mencapai limit dari tubuh yang sebenarnya mampu. Kebanyakan yang tidak mampu karena ragu-ragu terhadap kemampuanya sendiri.
Review Jalur Bekel Via Candi Kendalisodo
Jalur ini bukan pilihan utama pendaki menuju Gunung Bekel. Tidak banyak pendaki yang akan kita temui ketika melewati jalur ini. Walaupun di peta jalur lebih dekat tetapi dari sisi pencapaian waktu  kurang lebih sama jika melewati jalur ramai via Candi Bayi.