Setelah bertemu dengan pendaki, kami memilih istirahat disebuah tempat yang lumayan landai, untuk sekedar makan snack dan minum kopi tentunya juga merokok beberapa hisapan untuk para ahli hisap.
Saat sedang beristirahat ada dua orang trail runner dari Surabaya melintas, yang ternyata bapak anak. Mereka akan menjelajah naik ke Bekel kemudian ke Penanggungan dan finish di Tamiajeng. Sang bapak yang berusia 60 tahun tampak masih bersemangat walaupun tidak secepat anaknya.
Setelah cukup beristirahat perjalanan kami lanjutkan. Tidak jauh, hanya 5 menit naik dari tempat kami beristirahat sudah ketemu dengan Petilasan 1 . Petilasan tersebut terdiri dari batu candi yang ditata persegi 4. Mungkin reruntuhan candi yang belum bernama.
Petilasan 1 --> Petilasan 2 ( +/- 5 Menit)
Lagi-lagi peta tidak bohong, ternyata petilasan 2 tidak jauh. Hanya sekitar 4 menitan. Bentuknya sama, segi empat yang merupakan susunan reruntuhan batu candi. Tempatnya agak menjorok keluar jalur. Jumlah batunya lebih sedikit dari pada petilasan 1.
Petilasan 2 --> Candi Kursi dan Gua Kursi (+/- 10 menit)
Setelah itu jalur masih menanjak, kita akan menemui sekumpulan batu yang disusun, tapi bukan petilasan. Sepertinya tempat tersebut akan dibangun sebagai posko. Selain batu tersebut, juga ada tempat istirahat berupa lincak bambu.
Di tempat terbuka, yang banyak tumbuh bunga matahari puncak bekel terlihat masih menjulang tertutup kabut. Menandakan kita sudah setengah jalan. Atau baru dapat setengah jalan. Tinggal kita bagaimana menilainya.
Setelah masuk kembali ke dalam hutan, disisi tebing batu dengan pohon yang tumbuh didindingnya. Tepat dibawah pohon tersebutlah Goa Kursi terletak. Sebuah goa sederhana yang tertutup/ sengaja ditutup oleh batu dan sedikit pintu masuk. Didalamnya terdapat altar yang diatasnya diletakkan batu yang kemungkinan sisa candi. Dan seperti biasa banyak bunga dan dupa sisa para peziarah.
Beberapa meter didepannya, terdapat pohon tumbang dengan tulisan relief NOGO ROJO GINI. Sebuah tempat dari batu yang dibelah, simetris. Saya dan kawan-kawan sempat bingung mencari letak reliefnya. Ternyata relief terdapat didalam batu yang dibelah hingga mirip kursi . Relief yang berbentuk 2 ekor naga bermahkota. Saya tidak tahu apakah relief tersebut berasal dari jaman kuno atau perbuatan sesorang yang ingin tempat tersebut kian mistis. Dan harapannya akan semakin banyak yang berkunjung di tempat tersebut.