Perjalanan mulai terpecah ketika menghadapi tanjakan awal. Salah satu peserta pendakian, anak SMA yang cewek, yang baru pertama kali mendaki, sempat terhenti agak lama. Belum punya pengalaman mendaki ditambah jarang olahraga, membuat mentalnya drop. Alhamdulillah, berkat motivasi dari semua tim, dia mau melanjutkan perjalanan.
 Seperti biasa rute yang kami hadapi adalah rumpun bambu. Jalurnya relatif landai, baru kemudian menanjak ketika belok kiri dan memasuki hutan tropis. Setelah melewati pertigaan pertama, sedikit berjalan  beberapa meter sebelum Akar Seribu, kita kan bertemu dengan papan petunjuk pilihan jalur.
Kami belok kiri, memilih jalur C. Kendalisodo. Setelah belokan kita akan mendapat bonus, turunan yang lumayan panjang. Cukup teduh, karena hutannya yang rapat. Jalurnya berupa tanah jadi cukup nyaman dikaki.
Jangan pernah bahagia berlebihan ketika mendapat bonus, karena setelah turunan pasti ada tanjakan. Dan betul, setelah melewati sungai kering kita harus naik lagi ke punggungan gunung. Setelah itu jalur kembali menanjak tipis.
Selesai menerabas hutan di punggungan kembali kita diberi bonus turunan. Tepat diujung turunan yang merupakan jalan landai. Dengan vegetasi campuran antara pohon besar dan bambu-bambu terdapat banyak sekali tumpukan batu-batu dari berbagai ukuran. Inilah yang disebut di peta sebagai batu-batu.
Tempatnya nyaman untuk istirahat, karena sangat teduh. Dengan batu-batu yang besar dan berlumut, pohon-pohon besar dengan akar yang unik diselingi hutan bambu merupakan spot menarik untuk berfoto-foto. Suasananya terasa "singup" atau "samun", jadi lebih baik tidak berlama-lama disini. Selain jin atau hantu, tempat ini juga nyaman dijadikan markas oleh hewan yang melata, terutama ular.
Tidak ada yang beristirahat disini, kami memilih naik lagi, ditempat yang sedikit terbuka namun terasa nyaman untuk berhenti sejenak.
Batu-batu --> Petilasan 1 (+/- 30 Menit)
Trek menuju petilasan 1 merupakan jalur menanjak, hampir tidak ada jalur landai. Kalaupun ada maksimal hanya sekitar 10 meter saja. Disini kembali kita akan ketemu dengan pilihan jalur. Jika memilih jalur 2 bisa lurus dan sepertinya landai tapi tidak tahu kemana, jika kekanan menuju candi kendalisodo dan menanjak. Sesuai peta kami memilih jalur kendalisodo, otomatis melalui tanjakan lagi.
Tidak ada yang istimewa dari jalur ini, hanya hutan dan semak dengan kerapatan tinggi. Menunjukkan kalau jalur ini jarang dilewati orang. Kami sempat bertemu dengan rombongan pendaki yang akan turun, hanya basa basi seperlunya, kami tidak mau menanyakan estimasi karena kadang jawabannya sekedar PHP saja.