Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Puthuk Gragal, Namanya Menakutkan tapi Pesonanya Luar Biasa

13 Maret 2023   16:14 Diperbarui: 13 Maret 2023   17:20 4556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutannya semakin lebat namun tidak menyeramkan. Selepas meniti anak tangga dari tanah jalur menjadi landai kembali dengan hutan Bambu Petung yang sedang banyak sekali rebungnya. Jika ingin buat sayur lodeh di puncak, bisa mengambil rebung dari sini.

Sambil berjalan di hutan bambu, samar samar terdengar suara air terjun.  Semakin lama suaranya semakin jelas dan disebelah kanan kita tampak air terjun yang deras. Sayangnya kita tidak bisa mendekat kesana, karena memang tidak dibuatkan jalur. Oleh pengelola sengaja di buat mode View Only.  Air terjun ini bisa dinikmati sambil beristirahat di Pos 2.

Jangan Takut Tanjakan

Pos 2, Tanjakan tantangan (dok.pri)
Pos 2, Tanjakan tantangan (dok.pri)

Ketika duduk santai di Pos 2 terpampang sebuah peta, memberikan dua pilihan. Belok kekiri ikut jalur yang landai atau lurus naik jalur shortcut yang lebih menantang. Jalur cepat tersebut terpampang didepan mata, berlabel tanjakan Opo. Tanjakan 70 derajat dengan tali tambang di tengahnya sebagai pegangan.

Insting kami menuntun untuk ikut ke jalur yang menantang tersebut. Walaupun cukup curam namun masih masuk akal, tidak membuat kita harus berjalan merayap. Anak SD yang betul-betul pemula juga lewat jalur tersebut. Bisa dilalui dengan mudah. Sebenarnya jalur seperti ini juga ada di Watu Jengger, bukit yang juga berada di gugusan Anjasmoro. Namun disini terkesan lebih ikonik, karena menjadi trade mark dari pendakian Puthuk Gragal.

kami memilih jalur cepat (dok pri)
kami memilih jalur cepat (dok pri)

Selepas tanjakan ini, tidak jauh kita sudah ketemu dengan Pos 3 Hutan Genjret. Pos yang hampir sama dengan Pos 1, dengan gubuknya. Tempat melepas lelah setelah melalui tanjakan.

Persimpangan Keraguan

Pos 3, tempat melepas lelah ( dok.pri)
Pos 3, tempat melepas lelah ( dok.pri)

Dari Pos 3 kita akan disuguhi dengan  mirip Tanjakan Opo, tanjakan yang curam namun tidak sepanjang yang tadi. Tidak ada tali yang membantu naik, hanya ada patok bekas tambatan tali. Karena tanjakan yang semakin curam, membuat rombongan kami kembali terpecah. Setelah sebelumnya para trail runner berlari duluan.

Sebagai penyapu saya berada dibelakang, bersama anak SD yang baru pertama kali mendaki ini.  Jalur yang semakin menanjak dan tertinggal rombongan membuat mentalnya agak down. Jadi harus terus diberi motivasi agar tidak mogok ditengah jalan.

Setelah tanjakan kami tiba dipersimpangan, yang kekiri merupakan jalur shortcut lagi, langsung ke Puthuk Gragal dan Bukit Iwak asin. Sedangkan yang kekanan merupakan jalur yang sedikit memutar melewati Pos 4 dan basecamp, langgar(musholla), toilet dan sumber air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun