Disebelah kiri merupakan jurang yang dalam dan diseberang sebuah punggungan gunung dengan hutan yang lebat. Suasananya teduh dan segar, diiringi suara aliran air yang ada dari dalam saluran maupun dari dasar jurang yang ternyata adalah sungai berarus deras.
Suara hewan hewan hutan juga menyambut petualangan kali ini. Sepertinya disini merupakan daerah rawan longsor karena di sepanjang jalur tampak sisa-sisa longsoran yang berupa tanah dan batu besar.
Tidak lama berjalan kami sudah bertemu dengan pertigaan yang menuju coban (air terjun), kami tidak mampir karena menurut informasi petugas posko, butuh waktu lama dan kembalinya harus naik lumayan tinggi.
Tidak jauh dari belokan tersebut kita akan disambut dengan jembatan bambu yang berada diatas saluran air. Nampaknya jalan setapak terputus karena longsor jadi dibuatkan jembatan bambu oleh pengelola. Jangan khawatir jembatan bambunya masih sangat kokoh, dibuat dari bambu utuh walaupun kadang membuat kaget karena bambunya ikut berputar ketika dilewati. Tenang saja tidak akan membuat kita tergelincir.
Setelah sedikit berkelok-kelok namun tetap landai kita akan bertemu kembali dengan jembatan bambu yang menyeberangi sebuah dam. Tempat ini sekaligus akhir dari saluran air yang membersamai kita dari posko pendakian.
Selepas menyeberangi dam kita akan dihadapkan sebuah tanjakan yang tepat diujungnya merupakan POS 1 Watu Ceper. Pos dengan sebuah gubuk dan peta pendakian serta papan himbauan selama mendaki.
Masuk Hutan
Selepas pos 1 ini kita akan memasuki hutan, jalan setapak-nya bagus dan di tempat yang agak terjal dibuatkan tangga oleh pengelola. Jalurnya berganti dari landai menjadi mendaki.