Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

MenTek-Tok Gunung Penanggungan (Bagian 2), Terjalnya Jalur Menuju Pawitra

15 September 2022   20:15 Diperbarui: 15 September 2022   20:19 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tos lagi untuk gunung selanjutnya (dok. Aspala)

Setelah menandaskan teh manis yang kami pesan dan tenaga juga sudah pulih, kami berpamitan karena waktu juga sudah sore.

Satu hal baru yang saya dapatkan dari beliau adalah bahwa teh tanpa gula bisa menambah stamina untuk naik gunung. Sepertinya bisa dicoba

Pos 2 Ke Base Camp || Jalan Kampung Yang Menyesatkan

Dari Pos 2 ke Base camp sebenarnya tinggal lurus saja, mengikuti jalan kampung yang dilalui saat berangkat. Tapi karena tenaga sudah terkuras, salah satu anggota kami, Mas Eko malah berbelok. Alhasil dia muncul di desa sebelah, untungnya tidak terlalu jauh dan warga sekitar mau menunjukkan jalan kembali ke base camp.

Sebelum pukul 17.00 WIB semua anggota Tim Aspala sudah berkumpul, kecuali 2 orang yang minta ditinggal, posisi saat itu sudah berada di Pos 3 menuju Pos 2, berarti sudah aman. Di Jalur pendakian, sinyal seluler hampir tidak pernah lost, jadi komunikasi tetap bisa dilakukan tanpa menimbulkan salah paham.

Menurut aplikasi Relieve, jarak tempuh tempuhnya 10,5 Km dengan lama perjalanan total 9 Jam 11 menit (berangkat +/-4,5 Jam, Turun +/- 3,5 Jam). Ini merupakan catatan waktu di saya yang menjadi sweeper, bisa dibilang yang paling terakhir datang.  Untuk rombongan awal, selisih 1 jam lebih cepat baik ketika sampai di Puncak Bayangan, Pawitra maupun saat kembali Basecamp.

Sambil berjalan mundur, memandang Pawitra dari bawah, seakan tidak percaya sudah 2 kali mencapai puncak gunung dengan metode yang sama, Tek Tok.

bahagia di puncak (dok.pri)
bahagia di puncak (dok.pri)

Saran Saja

Untuk mendaki gunung ini dan gunung lainnya, apalagi jika pengen Tek Tok,ada baiknya sebulan sebelumnya berlatih berjalan kaki, lebih baik jika naik turun tangga. Latih pula kelenturan kaki, mengingat jalurnya yang ekstrem.

Jika sakit atau masa penyembuhan, Tunda saja sampai tubuh fit kembali. -- jangan seperti saya, naik gunung ini masih flu dan batuk. Tubuh menjadi bingung memberikan respon nafas ngos-ngosan karena capek, hidung tersumbat atau pengen batuk, kasian otak kita, yang tujuannya pengen refreshing malah jadi mikir.

Walaupun tek tok, sebaiknya tetap membawa senter. Juga usahakan berangkat start dari basecamp sepagi mungkin, agar ketika melalui jalan terjal selepas puncak bayangan tidak siang,- seperti kami yang ketika Adzan Dhuhur sedang berada di tengah-tengah jalur terjal tersebut.

Tetap bawa pulang sampahmu, walaupun hanya puntung rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun