Di beberapa tempat, lapisan plester sengaja dikupas ditampakkan susunan batanya. Mengingatkan pada Rest Area 260 B Banjaratma. Mungkin ini Signature dari KemenPU ketika mengerjakan rekontruksi tempat bersejarah.
Melihat dari papan petunjuknya, masa kontrak bakal habis di Januari 2023. Progres sekarang sudah 90%.
Jika sudah diserahkan -saya tidak tahu diserahkan pada siapa, semoga saja Ke Pemkab Ngawi- pemeliharaan pasti membutuhkan biaya besar.
Semoga Pemkab Ngawi bisa menjaga amanah ini. Mengingat perjuangan untuk mendapatkan kembali benteng ini tidak mudah dan waktu yang sangat panjang. Biaya pasti besar. Termasuk harus memindahkan Markas batalyon.
Dulu sering ada event Grass Track/Motorcros di areal ini. Bahkan dulu pernah dibangun panggung kesenian, Â pasar malam juga didakan disini.
Kembali dan direkontruksinya benteng ini membuktikan "kesaktian" dan kesabaran orang ngawi.
Tanah kosong disekitar yang sangat luas, dengan status Eigendom memungkinkan pembangunan atau pengembangan wisata lainnya. Tentunya tanpa meninggalkan benteng itu sendiri.
Belum lagi tempatnya yang strategis diantara dua sungai. Dengan ide yang tepat pastinya akan menjadi suatu tempat yang unik.
Belum jelas betul kenapa disini dipilih menjadi tempat bangunan benteng itu. Ada yang berpendapat ini merupakan dari strategi benteng stelsel untuk menghambat gerak Pangeran Diponegoro.