Jawab:
Tidak punya. Ada kasus yang saya selesaikan saat itu juga tanpa banyak pertimbangan, ada juga yang saya tunda.Â
Setiap kasus pastinya beda perlakuan. Bahkan dalam kasus yang sama tapi beda pelaku bisa saja keputusannya berbeda.
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Jawab:
Tadi ya, adanya SOP dan aturan Lembaga sangat membantu dalam mengambil keputusan. Meski itu tidak mutlak.
Tapi jauh lebih penting dari semua itu adalah jam terbang. Saya sudah menjadi kepala sekolah hamper tiga belas tahun. Tentu saja sudah banyak sekali kasus yang saya hadapi. Ini sangat membantu saya memutuskan sesuatu.
Ibarat orang berlatih kendaraan, semakin sering Latihan dan membawa kendaraan maka semakin lincah kita mengendarai.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Jawab:
Memutuskan sesuatu itu seperti seni, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Yang Namanya seni itu kadang beda orang beda selera. Bisa jadi menurut saya keputusan saya itu baik tapi tidak bagi orang lain.