Mohon tunggu...
Andi Ardianto
Andi Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SD IT Insan Cendekia

Semoga tulisan yang saya hasilkan bisa menjadi amal yang terus mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingat Wahai Pendidik, Akademik bukan Segalanya Ada yang Lebih Mendasar

5 November 2023   09:44 Diperbarui: 5 November 2023   09:45 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan seorang psikolog berkaitan dengan ketangguhan seorang anak. Psikolog ini menyatakan bahwa berapa banyak orang tua yang begitu mengkhawatirkan pendidikan anaknya di perguruan tinggi, padahal pendidikan utamanya ada pada pendidikan di kala anak masih usia dini.

Ada hubungan yang sangat erat antara pendidikan saat usia dini dengan bagaimana seorang anak menjalani kehidupannya saat dewasa.

Anak yang sejak kecil memiliki kemampuan sosial dan emosional yang baik, sampai dewasa kemampuan itu akan terbawa.

Anak yang di usia kecilnya memiliki ketangguhan mental yang bagus, akan terbawa sampai dia dewasa.

Anak yang sejak dini tipikal tidak gampang menyerah maka kelak ketika dewasa dia juga akan memiliki kemampuan yang kurang lebih sama.

Ini sejalan dengan apa yang kami pelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak.

Ada keterkaitan antara kecakapan sosial dan emosional yang diukur ketika TK dan hasil ketika dewasa di bidang pendidikan, pekerjaan, pelanggaran hukum, dan kesehatan mental.

Kompetensi sosial dan emosional inilah sesuatu yang kadang luput dari perhatian.

Banyak di antara kita, guru dan orang tua, lebih menekankan pada kompetensi akademik. Ada kebanggaan ketika anak mengukir prestasi tinggi dan naik panggung untuk menerima penghargaan.

Tentu saja ini tidak salah, asalkan tidak menjadikan kemampuan akademik sebagai satu-satunya tujuan.

Sisi emosi dan sosial mereka juga harus diperhatikan.

Anak yang ditekan harus berprestasi bisa jadi akan merasakan tingkat stress yang luar biasa. Dan dampak dari itu semua bisa jadi akan meledak pada waktunya.

Kita tentu masih ingat dengan Zhang Xinyang, salah satu pria asal Tiongkok yang mendapat julukan 'anak ajaib'.

Julukan ini melekat karena kemampuan akademiknya yang luar biasa. Di usia 19 tahun dia sudah menyandang gelar P.Hd. Sebuah gelar yang menunjukkan bagaimana kecerdasan otaknya.

Menjadi miris ketika setelahnya dia justru tidak mau bekerja. Sengaja menganggur dan menggantungkan hidup pada orang tua sebagai balas dendam pada orang tuanya karena dia merasa selama ini dituntut terlalu banyak.

Apa yang menimpa Xinyang ini menunjukkan bahwa dia mengalami krisis emosional. Ada manajemen dan kesadaran diri yang salah pada dirinya sehingga dia menjadi seperti itu.

Maka kemampuan akademik bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan. Ada faktor lain seperti sosial dan emosional yang tidak kalah penting.

Inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, guru dan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun