Pasar Godean merupakan salah satu pasar tradisional yang menjadi sentral jual beli bagi warga Godean dan sekitarnya. Pasar yang terletak di Jalan Godean Km 09, Sidoagung, Godean, Sleman, Yogyakarta dibangun pada tahun 1980 dan baru mendapat satu kali perbaikan pada tahun 1994.
Namun, pada tahun 2023 ini tepatnya pada bulan Januari, Pasar Godean akan dirobohkan dan dilakukan revitalisasi. Nampak alat berat ekskavator sudah dikerahkan untuk merobohkan Pasar Godean.
Dilansir dari tribunjogja.com, Pemerintah Kabupaten Sleman sedang mengupayakan untuk segera melakukan perobohan dan perataan Pasar Godean. Targetnya adalah di Bulan Maret sudah dilelang.
"Bulan Februari besok (2023), Pasar Godean harus rata dengan tanah. Maret dilelang," kata Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswaya, Selasa (15/11/2022).
Dilansir dari republika.co.id revitalisasi Pasar Godean menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bangunan yang nantinya akan mampu menampung sekitar 1800 pedagang itu, ditargetkan selesai pada kurun waktu kuartal pertama tahun 2024.
Ada beberapa fasilitas baru yang akan direalisasikan dalam pasar. Rencananya akan ada fasilitas taman terbuka hijau, foodcourt, hingga rooftop yang dijadikan sebagai tempat kreatifitas bagi anak -- anak muda.
"Akan ada taman terbuka hijaunya di lantai satu dan foodcourt di lantai dua. Di lantai tiga untuk kantor unit pelaksanaan teknis pasar. Rencananya akan disediakan lift untuk barang juga," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Senin (6/2/2023).
Revitalisasi Pasar Godean telah memasuki tahap demolish atau penghancuran sejak tanggal 10 Januari 2023 lalu yang ditargetkan akan rata dengan tanah pada bulan Februari dan akan dimulai pembangunan pada awal bulan Mei.
Relokasi sementara pasar Godean yang sudah dilakukan kini berada di Jalan Ngapak -- Kentheng, Semarangan, Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta. Sekitar 1,2 km ke timur dari pasar Godean yang sedang dirobohkan.
Menariknya Desa Sidokarto yang saat ini digunakan sebagai relokasi pasar merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Godean. Mulanya  Desa Sidokarto terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan, yaitu: Keluruhan Rewulu, Wirokraman, dan Klajoran. Dengan adanya maklumat  Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan pada tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka tiga kelurahan tersebut digabung menjadi 1 Desa yang otonom dan dinamakan sebagai Desa Sidokarto.
Walaupun pasar direlokasi namun kegiatan jual beli tampak normal seperti biasanya. Mulai dari tukang parkir, penjual bakso, penjual pakaian, penjual ayam, yang tampak berdagang dengan normal.
Zayid Raflianto salah satu warga yang setiap pagi berbelanja di Pasar Godean. Menurutnya  dengan adanya revitalisasi diharapkan membuat betah untuk berbelanja.
"Ya kalau Pasar dirombak seluruhnya saya setuju -- setuju aja, disamping bisa membuat pasar itu nampak punya warna baru juga diharapkan nanti bisa bikin betah orang -- orang yang sedang belanja ke pasar, gitu aja sih," ucapnya.
Berbeda halnya dengan Ibu Kaswi penjual bubur sum -- sum yang menurutnya dengan direlokasinya pasar membuat jarak tempuh ke pasar menjadi lebih jauh.
"Biasanya saya kalau ke pasar pakai motor itu sepuluh menit dari rumah, sekarang kalau ingin ke pasar yang direlokasi sementara jadi lima belas menitan, ini juga cuma sementara, semoga aja pembangunan pasar bisa sesuai target jadinya." pungkasnya.
Pasar yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu keripik belut ini memang sudah selayaknya untuk dilakukan revitalisasi agar terciptanya kenyamanan dan tata kelola ruang yang baik bagi wilayah Godean. Walaupun banyak pro dan kontra tentang revitalisasi Pasar Godean, namun saya (penulis) sebagai warga Godean sangat mendukung dengan adanya pembaharuan pasar. Rencana tentang fasilitas yang akan ditambahkan oleh pemerintah sangat menjanjikan. Hal ini mendukung untuk orang yang selalu pergi ke pasar menjadi lebih semangat karena pasar telah diperbaharui. Namun, saya sebagai penulis juga memberi saran untuk ditambahkan lahan parkir yang cukup bagi kendaraan roda dua dan roda empat agar tidak seperti pasar sebelum dirubah dimana ruas jalan raya digunakan sebagai lahan parkir. Semoga saran ini diterapkan agar terciptanya pasar yang rapi dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H