sebuah puisi oleh Albaniatsaury, 07--08--23
tahun demi tahun
tak lengang dengan suara
tembakan di mana-mana
menjadi pelajaran bagi manusia
bahwa perang tidak akan
menyelesaikan apa-apa
ingatan membekas menjadi
kulit, lekat, tak bersuara
tapi untuk mengatakan cinta
tanah air, cukuplah luka
sayat menjadi bukti
bahwa ibu pertiwi tidak lagi muda
kita tak punya banyak waktu
lahir, dilahirkan, melahirkan
tumbuh, dewasa, tua
tapi kesetiaan untuk negeri
membutuhkan selamanya
waktu memang tidak memberi
sedetik pun untuk menyesal
tak pula sekejap untuk meratapi
tubuh-tubuh yang sudah lama pergi
kini mereka hanya bisa dijumpai
di pajangan poto dalam kelas sekolah,
nama jalan, nama sebuah tempat
bukan itu yang mereka inginkan
melainkan sebuah semangat
persatuan, persaudaraan,
kita merdeka karena kita banyak
kita merdeka karena kita beragam
kita merdeka karena kita satu
anak ibu pertiwi yang tak lagi muda itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H