Mohon tunggu...
ALBAHRI
ALBAHRI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sebaik-baik orang yang bermanfaat kepada sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dajjal Sang Pembohong

14 November 2020   15:44 Diperbarui: 14 November 2020   15:51 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Al Markaz Tanpa jarak/dokpri


Jum'at adalah hari dimana Rasulullah menganjurkan untuk membaca surat Al Kahf, salah satunya informasi akan bahaya Dajjal di akhir zaman yang erat kaitannya dengan surat tersebut.

Saya mencoba melihat peristiwa demi peristiwa akhir-akhir ini, dan mencoba mengaitkan dengan informasi wahyu dengan mengkonfirmasi fakta lapangan, terutama Covid19.

Unggahan Reza Abdullah pada 2 Juni 2020 asal Manado, viral. keluarga korban tidak setuju keluarganya dituduh korona, pengakuannya sudah lama sakit jantung.

1 April 2020 Nenek di Kampung Ujung Ma'rang, Sulawesi Selatan. sudah lebih 2 bulan sehabis umrah baru tertuduh korona, padahal seluruh keluarganya sudah bersentuhan, pelukan, dan tidak ada yang terkena korona.

Juni 2020, Andi Arnida Esa Putri Abram menangis histeris ketika upaya keluarganya membawa jenazah almarhumah ibunya dari Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Sulawesi Selatan, gagal. Mereka berniat untuk memakamkan jenazah almarhumah di pemakaman keluarga di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Namun lantaran sang ibu meninggal berstatus PDP, jenazahnya diwajibkan dimakamkan dengan prosedur pemakaman Covid-19.

Kamis 5 November 2020 Kejadian di Lappa Sinjai Utara, Sulsel. Tertuduh korona, nenek yang bernama Hj. Sajerah meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan. Sebelum meninggal sudah lama kena penyakit gula, bahkan akhir hayatnya sebelum meninggal mencapai angka 700. Andaikata Korona betul-betul merajalela maka menyebarlah ke seluruh keluarganya yang setiap hari menjaganya. Misalnya pak Rudi yang mengajar di MAN 1 Sinjai, keluarga yang lain, akan tetapi tidak ada yang terjadi kepada dia, kepada rekan-rekan guru tempatnya bergaul. Saya berfikir umurnya sudah 66 tahun itu artinya sudah kewajaran meninggal, ada korona tidak ada korona.

Fenomena pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 juga terjadi di sejumlah daerah, seperti Surabaya di Jawa Timur dan Bekasi, Jawa Barat. Simpulannya menyebar di seluruh Indonesia, ada yang viral ada yang hanya viral dari mulut ke mulut karena keluarga sendirinya yang alami mamun tidak dipublikasikan.

Kita lihat sekarang umumnya orang memakai masker bukan standar, namun virus tidak merajalela. Pengalaman lapangan orang, membuat mereka berbeda pengetahuan dengan pemberitaan di media.

Sekarang intens pertemuan sudah sangat ramai, misalnya pesta perkawinan, shalat jamaah, hanya masjid plat merah dan pengurus masjid yang punya orang kesehatan menerapkan berjarak, namun masih lebih banyak yang tidak berjarak, nyatanya virus tidak tambah beringas menyebarnya di masyarakat.

Lihat dengan mata kepala alami lewat perjalanan kita di muka bumi ini, lalu berfikir jernih. Hubungkan dengan kejadian demi kejadian agar bisa melihat rangkaian itu dengan jelas. Ide virus Corona sudah ada pada tahun 2008 lewat film, sudah ada kajian pustakanya tahun 2011 di academia.com dan skenario di dukumen itu persis sama dengan kejadian sekarang, seakan perencanaan pandemi virus ini sudah ada sejak 10 tahun yang lalu.

Saya mencoba menghubungkan dengan informasi wahyu dari mulut yang tidak pernah berbohong yakni Muhammad shallallahu alaihi wasallam (semoga tetap tercurah keselamatan kepada beliau) beliau pernah katakan:

Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pada Akhir Zaman, akan muncul para dajjal pendusta yang menyampaikan kabar-kabar yang tidak pernah kalian maupun orang tua kalian dengar sebelumnya. Berhati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kalian dan menjadi fitnah bagi kalian." (HR. Muslim, 7)

Darimana datangnya informasi Korona ini? Sumber penganjur utamanya adalah WHO badan kesehatan dunia. Coba zoom dengan baik sejarah berdirinya badan dunia itu. 

Awalnya dari LBB (liga bangsa-bangsa) respon perang dunia Ke-1 hanya sebagai perkumpulan bangsa-bangsa dalam rangka membagi-bagi Turki Utsmani setelah kekhalifahannya hancur 1924 atas konspirasi Yahudi. Yang didahului perjanjian rahasia Sykes-Picot (Inggris, Prancis, Uni Sovyet). 

Selanjutnya karena LBB tidak sukses, lahir lagi dengan wajah baru namun pemain yang sama yakni PBB sebagai respon adanya perang dunia Ke-2, sukses hentikan perang namun penjajahan baru dimulai sebenarnya dalam bentuk lain. Kita coba bedah kinerjanya di dunia, apa sukses amankan dunia. 

Tidak sama sekali, bohong besar jika badan dunia itu mengamankan penduduk dunia dari peperangan. Lihat Muslim Bosnia jutaan dibantai oleh Serbia, jutaan penduduk Afgan menderita oleh serbuan AS, Jutaan manusia dibantai di Myanmar dalam rentang 10 tahunan bahkan terkini mereka sudah diusir dari kampungnya, pelanggaran HAM, pembunuhan muslim Uygur, penguasa diktator Mesir As-Sisi merebut paksa kekuasaan Muhammad Mursi, ribuan orang ditembaki di Tahrir, PBB diam seribu bahasa tidak mencegah kejadian itu, 2 Jutaan lebih penduduk Syam dibantai oleh penguasa tiran di negeri itu, penduduk Palestina puluhan tahun menderita dan jutaan orang dibunuh gratis disana, apa aksi PBB menghentikan pembunuhan massal itu, tidak sama sekali, bohong besar badan dunia itu.

Sekarang mau percaya dengan badan-badan dunianya, misalnya rentenir dunianya IMF, Kesehatan dunianya WHO, percaya kepada mereka, apa percaya dengan melihat jejak rekam jejak PBB yang penuh dengan intrik.

Saya ingin tulis, bahwa isu Corona ini adalah kebohongan besar di akhir zaman ini. Ummat muslim dibuat tidak Jum'at beberapa kali dan ini baru ada kejadian seperti itu, yang sesungguhnya virus ganas pernah terjadi pada zaman Nabi dan sahabat namun Jum'at tidak pernah dihentikan. Pada zaman Umar bin Khattab dan di Syam Gubernurnya Amr bin Ash dituliskan dalam sejarah lebih 70 ribu orang mati karena keganasan virus itu setiap hari.

Oleh karena itu, salah satu cara mengatasi bombardir pemberitaan kebohongan (Dajjal) di dunia ini, dari sudut pandang wahyu, kita perhatikan perkataan Rasulullah, derajatnya Shahih Muslim:

Dari Abi Darda, berkata, barangsiapa yang memelihara (menjaga/mengamalkan) 10 ayat dari awal surat Al Kahf, dia akan dijaga dari fitnah Dajjal (HR. Muslim, 809)

Salah satu doa pada awal surat ini memohon kepada Allah agar terus diberikan petunjuk dan rahmatNya kepada kita. Salah satu yang penulis lihat adalah, adanya mazhab baru dari WHO ketika melaksanakan shalat berjamaah dengan berjarak 1 meter, padahal Rasul dengan jelas memerintahkan untuk rapat dan lurus ketika berjamaah. Semoga fitnah akhir zaman ini cepat berlalu, petunjuk Allah yang senantiasa diharapkan bimbingan-Nya dalam hidup ini.
IG: @Ruhbaru77
ALBAHRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun