Mohon tunggu...
ALBAHRI
ALBAHRI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sebaik-baik orang yang bermanfaat kepada sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Boleh Membully Orang yang Sudah Mati?

11 Juni 2018   22:22 Diperbarui: 11 Juni 2018   22:27 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Terkait Kasus Penghinaan Almarhum Keturunan Raja Gowa Andi Maddusila di Sosial Media)

Yang dihina dan dihina semuanya muslim, karena itu contoh terbaik kita adalah Rasulullah, beliau manusia yang sudah dijamin masuk Syurga, tetapi dalam hidupnya tidak pernah mencaci orang mati.

Dari mulutnya yang suci keluar hadits dari 'Aisyah radhiallaahu 'anha, dia berkata: Nabi Shallallhu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah mati, karena mereka itu sudah sampai kepada apa yang telah mereka lakukan," (HR: Bukhari).

Itu juga yang menyebabkan Rasul menganjurkan, orang yang meninggal semestinya dimandikan oleh keluarga terdekatnya, untuk meminimalisir cerita aib si mayat, jika dimandikan oleh keluarga jauh.

Pammali dalam agama Islam membully orang yang sudah mati, peristiwa pada masa sahabat pernah terjadi ketika anak Abu Jahal masuk Islam, Ikrimah dibully dengan dikaitkan kepada ayahnya bahwa anak Musuh Allah telah masuk Islam, karena itu si Ikrimah merasa sakit hati, prihal itulah kemudian sahabat tanyakan kepada Rasul dan beliau katakan:

"Janganlah kalian mencela ayahnya karena mencela orang yang sudah mati, akan menyakiti orang yang masih hidup (keluarganya)

Jikalau saudara Muhammad Syahrul Albahri, katakan bahwa ambisi Maddusila untuk berkuasa, Tuduhan itu tidak ada yang bisa pastikan brohter.

Umar bin Abdul Aziz pernah mengatakan, "saya adalah pemilik jiwa yang ambisius, setiap ada yang kuinginkan, maka saya berusaha keras untuk mencapainya, sekarang ambisi berikutnya adalah menggapai syurganya Allah."

Beliau adalah contoh Presiden yang punya obsesi dan ambisi luar biasa, kejayaan digapai lewat kepemimpinannya, dua pertiga dunia dikuasai pada masanya, tetapi beliau pemimpin yang bertaqwa, dunia bukan tujuan utamanya, bahkan menjelang kematiannya dia membaca ayat:

Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa. (Al Qashash: 83)

Apalagi di tengah badai negeri ini, cobaan silih berganti khususnya ummat Islam, maka tidak ada jalan lain, berambisilah wahai kaum muslimin merebut kekuasaan agar dapat mendistribusikan kebaikan secara luas, agar bisa bermanfaat sebanyak-banyaknya kepada manusia, berambisilah berkuasa karena person-person tidak bisa mencegah pembunuhan massal di negeri lain, hanya dengan kekuasaan, bersabarlah jika dituduh ambisi, yang penting niatmu, hatimu tetap suci untuk Allah semata.

AL-BAHRI

#RuhBaru77

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun