Mohon tunggu...
Subhan Alba Bisyri
Subhan Alba Bisyri Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

FISIP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhijrah dan Istiqomah

20 Juli 2023   10:31 Diperbarui: 20 Juli 2023   10:32 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BER_HIJRAH ATAU ISTIQOMAH.

By : Subhan Alba Bisyri.
Rabu 19 Juli 2023

Banyak para artis, politisi,  pengusaha atau para tokoh berlomba lomba untuk "Hijrah", itu yang sehari harinya belum membiasakan rutinitas keagamaan, Tapi bagi orang yang biasa beragama, biasa hidup di lingkungan beragama, seperti di pesantren atau lingkungan agamis lainnya , yang dari tidur sampai tidur lagi mengikuti sunah sunah nabi, dari pagi sampai pagi mengikuti ajaran Al Qur'an, maka bukan hijrah lagi, tapi "Istiqomah" namanya.

Sekarang  pertanyaannya , sudahkah anda  hijrah? Atau sudah Istiqomah?, Sudah benarkah arah hidup ini? Introspeksi diri untuk mengevaluasi hidup. Agar kedepan tidak merugi.

Tahun baru Islam merupakan momen yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pergantian tahun baru Islam ini memberikan kita kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi diri kita dalam menjalani kehidupan sebagai hamba Allah.

Melalui proses muhasabah, kita dapat merefleksikan perjalanan spiritual kita, mengukur pencapaian kita dalam beribadah, dan memperbaiki kekurangan kita.
Melalui tulisan ini, saya akan membahas tentang pentingnya muhasabah menjelang tahun baru Islam 1445 H/ 2023 serta memberikan langkah demi langkah kebaikan, bagaimana kita dapat melaksanakannya dengan khusyu'.
*
Muhasabah, atau introspeksi diri, merupakan salah satu prinsip penting dalam agama Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan perbaikilah dirimu" (Surah Al-Hujurat, ayat 13).

Ayat ini menunjukkan bahwa sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk senantiasa mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri agar lebih dekat dengan Allah.

Muhasabah adalah alat yang kuat untuk mengenali kelebihan dan kekurangan kita sebagai seorang Muslim. Dengan melakukan muhasabah secara rutin, kita dapat memperbaiki akhlak, meningkatkan kehidupan beribadah, dan membetulkan kesalahan yang pernah kita lakukan.

Muhasabah juga membantu kita dalam meningkatkan kualitas relasi kita dengan sesama manusia, seperti keluarga, teman, dan masyarakat.

Ada beberapa langkah  dalam Melakukan Muhasabah, ikuti langkah langka sebagai berikut:

Langkah pertama dalam muhasabah adalah menguji kualitas iman dan amal kita. Hal ini mencakup evaluasi terhadap kegiatan ibadah harian kita, termasuk shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, dan amalan-amalan lainnya.

Apakah kita melaksanakan ibadah dengan khusyuk atau hanya sekadar rutinitas? Apakah kita memprioritaskan ibadah atau justru sibuk dengan urusan dunia yang sementara?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu kita mengevaluasi sejauh mana kita telah melaksanakan ibadah dengan benar dan sungguh-sungguh.

Langkah Kedua,  mengevaluasi perilaku dan akhlak kita. Dalam Islam, akhlak yang baik merupakan bagian penting dari kehidupan seorang Muslim. Kita perlu mempertanyakan apakah kita telah berlaku jujur, adil, dan berempati terhadap sesama.

Apakah kita selalu menjaga lidah kita agar tidak mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain? Apakah kita menghindari perilaku maksiat dan dosa-dosa lainnya? Pemahaman yang jujur tentang perilaku kita sendiri akan membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Langkah terakhir dalam muhasabah adalah merenungkan pencapaian dan kegagalan kita dalam berbagai aspek kehidupan. Kita perlu mengingat pencapaian positif yang telah kita capai dan memberikan apresiasi atas usaha yang telah kita lakukan.

Namun, kita juga perlu menerima kegagalan sebagai pelajaran dan berusaha untuk memperbaikinya. Muhasabah yang jujur akan memberi kita pandangan yang lebih baik tentang apa yang harus diperbaiki dan apa yang harus kita pertahankan dalam hidup kita.
*

Muhasabah berarti introspeksi diri atau menilai diri sendiri atas segala perbuatan dan amalan yang telah dilakukan. Muhasabah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita sebagai umat Islam.

Tahun Baru Islam 1445 H/ 2023 jatuh pada tanggal *1 Muharram 1445 H* atau *19 Juli 2023*. Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, dan termasuk dalam empat bulan suci yang dihormati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bulan ini juga memiliki sejarah penting bagi umat Islam, yaitu hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Mekkah ke Madinah.

Ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharram, antara lain:

- Puasa sunnah, terutama pada tanggal *10 Muharram* atau *28 Juli 2023**, yang disebut sebagai puasa Asyura. Puasa ini memiliki keutamaan besar, yaitu menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.

- Bersedekah, terutama pada tanggal *10 Muharram*. Bersedekah di hari Asyura dapat memberikan keberkahan bagi rezeki kita.

- Membaca doa awal tahun, yaitu doa yang dipanjatkan pada malam 1 Muharram atau saat masuknya shalat Maghrib. Doa ini berisi permohonan ampunan, perlindungan, dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Selain itu, bulan Muharram juga merupakan momen yang tepat untuk melakukan muhasabah diri. Muhasabah diri dapat membantu kita untuk:

- Menyadari kesalahan dan kekurangan kita selama setahun yang lalu, dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sungguh-sungguh.

- Menyikapi segala ujian dan cobaan yang telah kita alami dengan sabar dan ikhlas, dan bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada kita.

- Menetapkan niat dan tujuan kita untuk tahun yang baru, dan berusaha untuk meningkatkan ketaatan dan kualitas ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

- Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, terutama dengan keluarga, saudara, tetangga, dan teman. Kita harus saling memaafkan, menyayangi, dan tolong-menolong dalam kebaikan.

Dalam memperingati tahun baru Islam 2023, kita harus mengambil pelajaran dari hijrah Nabi Muhammad SAW dan istiqomahnya dalam berdakwah. Kita harus meneladani sikap dan akhlak beliau yang luar biasa. Kita harus mengevaluasi diri kita apakah kita sudah berhijrah dari hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam dan apakah kita sudah beristiqomah dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Tahun baru Islam 2023 adalah sebuah momentum untuk kita memperbaharui niat dan tekad kita untuk berhijrah dan beristiqomah dalam segala aspek kehidupan kita. Mari kita tinggalkan segala hal yang dapat menjauhkan kita dari Allah SWT, dan mari kita lakukan segala hal yang dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT. Mari kita jadikan hijrah dan istiqomah sebagai motto hidup kita, sebagai motivasi kita, dan sebagai tujuan kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin. ( Subhan Alba Bisyri)

________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun