Mohon tunggu...
Albertus Lay
Albertus Lay Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang part-time internet marketer dan pengamat masalah-masalah kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab dan Faktor-faktor Risiko Kanker Serviks

17 Januari 2011   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini diperkirakan ada lebih dari satu juta wanita di seluruh dunia terserang kanker serviks. Apa penyebab penyakit ini? Penyebab kanker serviks yang paling utama adalah infeksi HPV (human papilloma virus). Infeksi HPV sebenarnya hal yang biasa terjadi. Virus ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Kebanyakan orang dewasa telah terinfeksi HPV pada suatu saat dalam kehidupan mereka, tetapi kebanyakan infeksi tersebut sembuh dengan sendirinya.

Bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya, risiko terkena kanker serviks bisa meningkat. Faktor-faktor risiko itu adalah sebagai berikut.


  • Kurangnya Tes Pap Smear secara teratur. Kanker leher rahim atau serviks lebih sering terjadi pada wanita yang tidak menjalani tes Pap seacara teratur. Tes Pap membantu dokter menemukan sel abnormal. Menghapus atau membunuh sel-sel abnormal akan mencegah kanker serviks.

  • Merokok. Di antara wanita yang terinfeksi HPV, merokok sedikit meningkatkan resiko kanker serviks atau leher rahim.

  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV (virus penyebab AIDS) atau mengkonsumsi obat yang menekan sistem kekebalan tubuh meningkatkan risiko kanker serviks.

  • Sejarah kehidupan seksual yang buruk. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Demikian pula seorang wanita yang telah berhubungan seks dengan pria yang memiliki banyak pasangan seksual menghadapi resiko lebih tinggi mengalami kanker serviks. Dalam kedua kasus di atas, risiko menderita kanker serviks atau leher rahim lebih tinggi karena wanita memiliki risiko yang lebih tinggi infeksi HPV.

  • Menggunakan pil KB untuk waktu yang lama. Menggunakan pil KB untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) sedikit meningkatkan resiko kanker leher rahim atau serviks pada wanita dengan infeksi HPV. Namun, risiko menurun dengan cepat ketika wanita berhenti menggunakan pil KB.

  • Memiliki banyak anak. Penelitian menunjukkan bahwa melahirkan banyak anak (5 atau lebih) sedikit meningkatkan resiko kanker serviks atau leher rahim pada wanita dengan infeksi HPV.

  • Kemiskinan. Banyak wanita yang tidak mampu tidak punya akses ke layanan-layanan medis yang memadai, misalnya tes Pap Smear. Ketika wanita tersebut menderita pra-kanker serviks, penyakit biasanya tetap tidak terdiagnosa dan tidak diobati sampai penyakit itu berkembang menjadi kanker serviks dan menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh. Wanita yang tidak mampu biasanya juga kekurangan gizi yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

  • Kebersihan. Beberapa penelitian yang berbeda telah dilakukan pada wanita yang terserang HPV. Dari penelitian-peneritian itu ditemukan bahwa risiko kanker menjadi hampir setengahnya pada wanita yang mandi 6 kali atau lebih seminggu, bila dibandingkan dengan wanita yang mandi hanya 1 sampai 5 kali seminggu. Hasil studi lain menunjukkan bahwa risiko kanker serviks lebih tinggi pada wanita dengan kebersihan yang minim karena mereka lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi HPV abadi jika mereka terkena virus.

  • Penyakit menular lain. Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menderita herpes bersama-sama dengan infeksi HPV ternyata menggandakan risiko tumbuhnya sel kanker serviks. Studi lain juga mengamati orang yang menderita infeksi HPV dan bakteri klamidia (chlamydia). Dari studi ini ditemukan bahwa risiko tumbuhnya sel kanker meningkat sekitar 80% pada wanita yang menderita dua infeksi tersebut.

  • Paparan bahan kimia. Wanita-wanita yang bekerja di pabrik tertentu bisa terpapar bahan kimia yang bisa meningkatkan risiko mereka terserang kanker serviks. Paparan bahan kimia juga terjadi langsung pada vagina wanita yang menggunakan pembalut dengan bahan kertas daur ulang yang menjalani proses pemutihan.


Anda ingin terhindar dari risiko terkena kanker serviks? Maka, hindarilah faktor-faktor risiko di atas sebisa mungkin. Intinya, jalanilah gaya hidup sehat: melakukan tes pap smear secara teratur, tidak merokok, tidak melakukan seks bebas, olah raga teratur dan makan makanan bergizi untuk menjaga menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan, dan menghindari paparan bahan kimia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun