Mohon tunggu...
alaysia iskandar
alaysia iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bermain memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Pendidikan Kewirausahaan Dapat Diperkuat dalam Kurikulum Vokasional Untuk Mendukung Jiwa Patriotis

22 Agustus 2024   23:59 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Kurikulum vokasi terkenal akan pembelajaran praktik yang lebih dominan yaitu 60% dan teori yang lebih sedikit dari sarjana yaitu 40%. Pendidikan vokasi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme Pancasila melalui praktik terhadap mahasiswa. Pendidikan Pancasila bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita. Pendidikan Pancasila bahkan sudah diajarkan kepada kita sejak masih dalam bangku sekolah dasar. 

Namun tentunya pengimplementasiannya berbeda dari kurikulum vokasional. Pada kurikulum vokasional yang dominan praktik membuat pendidikan Pancasila menjadikan para mahasiswa selain cakap dalam pekerjaan mereka juga memiliki jiwa patriotisme yang tinggi. Dengan pengimplentasian nilai luhur Pancasila dalam kegiatan praktik maka mahasiswa akan semakin memahami tentang makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini juga akan menambah wawasan mahasiswa ketika dihadapkan dengan permasalahan yang berkaitan dengan Pancasila.

adapun beberapa  Contoh pendidikan kewirausahaan adalah dengan penyelenggaraan program young entrepreneur seperti yang dilakukan di universitas Airlangga. Program ini menginkubasi mahasiswa aktif wirausaha dengan rangkaian kegiatan bootcamp, mentoring, hingga bantuan pendanaan bisnis. Program ini diharapkan dapat membuat jumlah UMKM yang didirikan mahasiswa dapat meningkat.

dengan adanya umkm membuat mahasiswa universitas airlangga memiliki setidaknya sedikit jiwa patriotisme yang membuat mahasiswa sedikit menjadi lebih aktif dari ada sebelumnya ddan dengan adanya umkm ini membuat mereka paham apa akan jiwa jiwa tersebut

            Maka saya sangat berharap jika kurikulum vokasional mampu untuk memperkuat pendidikan kewirausahaan. Dengan penguatan pendidikan kewirausahaan ini akan sangat membantu mewujudkan semangat patriotisme. Karena para mahasiswa nantinya akan semangat mendirikan usaha sendiri dengan harapan untuk memajukan ekonomi bangsa. Dengan berkembangnya pemikiran ini maka diharapakan ekonomi negara dapat semakin membaik serta berkurangnya jumlah pengangguran secara drastis karena banyaknya usaha yang didirikan atas dasar rasa patriotisme terhadap negara. Jadi dapat disimpulkan bahwa Lembaga pendidikan dapat lebih efektif dalam membangun jiwa patriotisme jika mengintegrasikan antara kurikulum vokasional dengan pendidikan kewirausahaan.

            Jiwa patriotisme adalah semangat cinta tanah air yang besar, yang membuat seseorang rela berkorban demi kejayaan dan integritas tanah air dan bangsanya. Jiwa patriotisme yang tinggi tentu sangat bagus. Namun hal tersebut akan sia-sia jika tidak diimbangi skill untuk mewujudkannya menjadi suatu aksi yang akan membantu negara. Oleh karena itu dibutuhkan Pendidikan kewirausahaan agar jiwa patriotisme dapat membuahkan hasil. Pendidikan kewirausahaan bukanlah hal yang asing terdengar di zaman ini. Pendidikan kewirausahaan adalah usaha terencana dan aplikatif untuk meningkatkan pengetahuan, intensi, atau niat kompetensi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dengan diwujudkan dalam perilaku kreatif, inovatif dan berani mengambil resiko. Dengan kolaborasi antara pendidikan Pancasila sebagai dasar dan Pendidikan kewirausahaan sebagai sarana untuk mewujudkan  semangat patriotisme tersebut. sekian yang dapat saya sampaikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun