alkisah di negeri seribu satu malam, ada seorang lelaki tua renta nampak sedang sibuk menghadapi sakaratul maut. Di penghujung nafas terakhir dia sempat berwasiat pada ketiga orang anaknya sebagai ahli waris,
" ayah rasa hidup ayah sudah tidak lama lagi, sebelum ayah pergi ayah hendak berwasita pada kalian, ayah harap jangan jadi sengketa di kemudian hari setelah wafatnya ayah,,"
" ayah memiliki beberapa ekor domba yang di gembalakan di kaki gunung Qof, nanti setelah ayah wafat, tolong ambil dan bagi-bagikan dengan adil antara kalian,,"
" untuk anak ayah yang pertama, kau Zaid,, karena kau telah lama membantu ayah, ayah memberimu 1/2 bagian dari seluruh domba yang ayah punya,," pesan ayah pada anak pertama, Zaid.
" untuk kamu GuLam,, anak ayah yang baik,, jangan kau iri dengan kakakmu,, ayah telah memberimu 1/3 bagian atas kepatuhanmu,," pesan ayah pada anak kedua, GuLam.
" sedangkan untuk anak ayah yang paling kecil, yang paling manja, karena kamu belum mengerti apa-apa,, ayah hanya dapat memberimu 1/8 bagian, sebagai cindera mata dari ayah.." pesan sang ayah pada anak bungsu, bernama Rojul.
"jaga keutuhan keluarga, jangan bertengkar, biarkan ayah pergi dengan tenang, meninggalkan kalian dengan damai.. cukup dari ayah.. assalamu'alaikum anakku,, Allahu Akbar..!!" setelah berwasiat seperti itu, sang ayah pun meninggal, maka dilakukanlah proses pemakaman dari pemandian mayat hingga dipusarakan sampai selesai.
Setelah itu tiba waktu pelaksanaan wasiat,ketiga anak itu berangkat ke Gunung Qof,, ternyata benar wasiat dari ayah mereka memang ada beberapa ekor domba di tempat itu. setelah dihitung ternyata hanya ada 23 ekor domba, lalu di bagikan lah 23 ekor tersebut sesuai wasiat sang ayah,,
bagian Zaid adalah 1/2 bagian
23 ekor domba x 1/2 = 11,5 ekor domba
bagian GuLam adalah 1/3 bagian
23 ekor domba x 1/3 = 7,5 ekor domba
bagian Rojul adalah 1/8 bagian
23 ekor domba x 1/2 = 2,8 ekor domba
ternyata ada beberapa ekor domba yang harus dipotong, dan itu mengundang masalah berikutnya, yaitu bila domba dipotong, apakah akan adil pembagiannya, bagaimana membagi jantung dan hati ? tentu tidak akan adil, bila dijual pun akan jatuh harga jualnya. (Karena hukum ekonomi bila penawaran lebih tinggi dari permintaan maka harga akan turun)
saat ketiga bersaudara itu saling bedebat, secara tidak sengaja melintas Abu Nawas yang sedang mencari air, karena beliau dikenal cerdas maka ditunjuklah beliau sebagi hakim diantara mereka,,
setelah dijelaskan duduk perkaranya, tiba-tiba Abu Nawas pergi meninggalkan mereka bertiga dengan kebingungan.
sebelum Abu Nawas kembali, dapatkah kamu menjawab masalah ini terlebih dahulu ???
http://alayrose.blogspot.com/2010/11/jawaban-hikayat-abu-nawas-dan-domba.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H