Mohon tunggu...
Alay Shinta Arruna
Alay Shinta Arruna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

hobi mendengarkan musik, membaca novel. senang mencari tau upadate kasus tentang politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan Masalah Global: Sulit Untuk Dihapus?

5 Juni 2023   00:15 Diperbarui: 5 Juni 2023   00:24 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan global merupakan salah satu permasalahan global yang sekarang dihadapi oleh negara-negara di dunia. Walaupun didukung oleh kemajuan dan perkembangan zaman serta derasnya arus globalisasi, yang mempermudah dari segi ekonomi, teknologi, hingga informasi. Namun, tetap saja permasalahan kemiskinan masih belum terselesaikan. Sudah banyak cara yang dilakukan agar manusia dapat hidup di atas garis standar hidup layak. Tetapi, semua tindakan tersebut belum menunjukkan hasil. Karena memang dalam kenyataannya, kemiskinan sangat sulit untuk dituntaskan terutama untuk negara-negara terbelakang atau negara berkembang. Namun, tidak menutup kemungkinan kemiskinan masih sering terjadi di negara maju. Tentu dampak yang dirasakan oleh penduduk miskin di negara maju dan berkembang akan tetap berbeda.

Menurut Niemietz (2011) dalam bukunya Maipita (2014), beliau mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan dalam membeli kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan. Faktor pendorong terjadinya kemiskinan ada beberapa hal mulai dari alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, dan kondisi kultural atau budaya. Kemiskinan alamiah dan ekonomi berasal dari keterbatasan sumber daya alam dan manusia yang berdampak pada peluang produksi yang menjadi lebih kecil sehingga tidak dapat berperan dalam proses pembangunan. Kemudian kemiskinan struktural dan sosial didorong karena faktor pembangunan yang tidak merata dan tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Terakhir, kemiskinan kultural atau budaya ini terjadi karena kebiasaan hidup atau sikap masyarakat yang menganggap hidupnya berkecukupan sehingga menjebak seseorang dalam garis kemiskinan.

Penyebab kemiskinan global dapat dinyatakan secara umum karena ketidakadilan struktural global. Ketidakadilan struktural global dalam hal ini diartikan sebagai suatu tindakan  penguasaan ide, bahan dasar kehidupan, dan kesempatan yang dilakukan negara maju terhadap negara terbelakang atau sedang berkembang. Dapat disebut juga bahwa negara terbelakang sengaja dimiskinkan secara struktural. Negara tersebut hanya bisa berkembang jika mengikuti pola perkembangan yang sudah ditentukan negara maju. Kemudian akan memunculkan spekulasi bahwa negara berkembang akan selalu tertinggal, sehingga sulit untuk menyetarakan dengan negara maju

Kemiskinan merupakan sebuah masalah yang akan menjalar ke masalah yang lain, jika tidak ditanggulangi dengan benar karena dapat menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai mewabah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas kemiskinan akan meningkat sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalam masyarakat menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas. Sehingga ada batas pemisah dalam interaksi atau komunikasi antara orang yang berada di tingkatan bawah dan di atasnya.

Pada pembahasan kali ini, agar lebih jelas dan fokus dalam menyoroti masalah kemiskinan global, pembahasan menggunakan sudut pandang teori realisme yang mana dalam pendekatan teori realisme ini negara merupakan aktor paling utama walaupun aktor-aktor lain tetap berperan, tetapi peran dan posisi mereka berada di posisi sekunder dalam politik dunia. Negara merupakan aktor yang rasional, artinya nilai tersebut dapat diketahui melalui situasi internasional yang mana mereka menentukan peluang dan menerima semua risiko yang ada dalam lingkup internasional. Sehingga akan lebih menyoroti bagaimana negara-negara internasional maupun Indonesia sendiri dalam mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dan mencegah kemiskinan menjadi semakin berkembang

Kemiskinan merupakan suatu permasalahan sosial yang tidak hanya menjadi permasalahan satu negara saja, tetapi menjadi permasalahan global yang harus dihadapi oleh negara-negara di dunia. Meskipun kemajuan perekonomian berkembang dengan pesat, masalah kemiskinan masih melekat dalam global sehingga masih ada jutaan manusia yang hidup dalam kondisi sangat miskin. Kemiskinan sudah menjadi tantangan global yang persisten, walaupun terdapat upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk mencegahnya

Faktanya, kemiskinan sulit untuk dituntaskan tetap menjadi kenyataan yang menyedihkan meskipun memiliki kemajuan dalam menanggulangi kemiskinan di berbagai negara. Manifestasinya meliputi kelaparan dan kekurangan gizi, terbatasnya akses terhadap pendidikan dan pelayanan dasar lainnya, diskriminasi dan pengucilan sosial, serta kurangnya partisipasi dalam pengambilan keputusan. Berbagai kelompok sosial menanggung beban kemiskinan yang tidak proporsional. Ada banyak faktor yang menimbulkan adanya masalah kemiskinan. Beberapa penyebab umum mengapa kemiskinan masih menjadi masalah global, seperti ketimpangan sosial dan ekonomi, minimnya infrastruktur terhadap akses pendidikan, serta kesenjangan ekonomi.

World Bank (2010) menerangkan bahwa mengukur tingkat kemiskinan sebuah negara menggunakan pendapatan perkapita. Penduduk dengan pendapatan per kapita di bawah rata-rata pendapatan perkapita nasional termasuk dalam golongan masyarakat miskin. Kurang dari 10 persen penduduk dunia hidup dengan kemiskinan yang ekstrim berdasarkan penelitian bank dunia, tetapi bank dunia juga menerangkan bahwa ada kemajuan yaitu berkurangnya masalah kemiskinan selama beberapa tahun terakhir. Diperkirakan hingga tahun 2030 kemiskinan ekstrim masih berlanjut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, negara-negara di dunia melakukan beberapa tindakan dan kebijakan untuk mengatasi kemiskinan yang dihadapi oleh rakyatnya dengan melakukan pembangunan yang didukung oleh lembaga-lembaga internasional salah satunya United Nations Development Program. Program-program yang dirancang oleh UNDP berhubungan dengan kenaikan jumlah investasi asing, menambah dan menyediakan lapangan kerja, serta menggalakkan pembatasan angka kelahiran. Selanjutnya, untuk negara berkembang karena tidak memiliki modal pembangunan, sehingga sebagai langkah awal yang diambil adalah dengan meningkatkan investasi asing. Tujuannya agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi asing dan dapat meningkatkan stabilitas negaranya. Sehingga menyebabkan tertutupnya aspirasi rakyat, kemudian meningkatkan peran sektor militer.

Terdapat empat model pembangunan yang diikuti oleh negara-negara terbelakang atau berkembang. Pembagian model pembangunan ini didasari oleh fokusnya strategi yang akan dijalankan program tersebut. Pada model pembangunan pertama berfokus pada kenaikan pertumbuhan pendapatan nasional. Model pembangunan kedua berpusat pada pemerataan dan pemenuhan kebutuhan pokok atau dasar. Model pembangunan ketiga usaha dalam menaikkan kualitas sumber daya manusia dengan partisipasi masyarakat dan kelompok yang sesuai sasaran untuk menentukan kebutuhan dan partisipasi dalam proses pembangunan. Kemudian untuk model terakhir, berfokus pada menaikkan daya saing agar siap menghadapi era globalisasi dan otonomi daerah.

Tercatat setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tingkat kemiskinan di Indonesia cenderung stabil. Artinya, persentase kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahunnya tidak mengalami peningkatan yang drastis maupun penurunan yang signifikan. pada September 2022, data tingkat kemiskinan sebesar 9,57%. setidaknya, persentase tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yakni pada tahun 2021 dengan tingkat kemiskinan 9,71%.

Strategi dalam memutus dan mencegah rantai kemiskinan  yang dilakukan di Indonesia dan dilaksanakan oleh pemerintah terbagi menjadi dua cara. Yang pertama, dilakukannya aksi perlindungan oleh pemerintah terhadap keluarga serta kelompok-kelompok  yang berada dalam garis kemiskinan. Langkah kedua, pemerintah membantu masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan kronis dengan memberdayakan serta membendung agar tidak terjadi kemiskinan baru, akhirnya dua strategi tersebut kemudian dikembangkan menjadi tiga program yang langsung ditujukan untuk penduduk miskin yaitu:

1. Menyediakan kebutuhan pokok;

2. Meningkatkan sistem jaminan sosial;

3. Mengembangkan budaya usaha.

Selain strategi dari pemerintah, penduduk miskin juga memiliki cara agar dapat mengatasi masalah kemiskinan yang mereka hadapi. Strategi yang mereka lakukan adalah dengan melakukan pinjaman yang bersumber dari lembaga informal, melakukan pekerjaan tambahan atau menambah jam kerja, anggota keluarga juga ikut membantu mencari mata pencaharian, dan merantau keluar daerah dengan harapan mendapatkan lapangan kerja yang lebih layak dari daerah asal.

Kemiskinan sebagai isu global merupakan tantangan yang kompleks dan perlu penanganan yang komprehensif dari seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, upaya untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari konteks global. Upaya ini perlu dilakukan melalui kerja sama internasional, regulasi dan kebijakan yang jelas, serta penguatan kapasitas masyarakat lokal untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan.

Pada dasarnya, kemiskinan menjadi sebuah masalah yang berkepanjangan dan akan terus beriringan dalam permasalahan sosial di tiap negara. Banyak cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah di tiap negara dalam mengurangi dan upaya menghapus masalah kemiskinan ini, tetapi upaya tersebut belum juga membuahkan hasil yang mana masalah kemiskinan memang hal yang sulit untuk dihapus dan akan terus berkesinambungan.

Dalam masalah sosial ini juga memiliki beberapa faktor yang menjadi penyebab umum kemiskinan sulit diatasi antara lain seperti kesenjangan ekonomi, akses pendidikan yang kurang memadai sehingga berdampak akan kualitas sumber daya manusia yang rendah, dan lainnya. Masalah kemiskinan tidak hanya dirasakan di negara berkembang saja, negara-negara maju seperti Amerika dan Inggris pun juga mengalami hal yang serupa. Untuk itu, lembaga-lembaga internasional pun turut berperan dalam mengatasi masalah ini salah satunya United Nations Development Program.

Agar permasalahan kemiskinan global tidak menghantui masyarakat dunia, tentu membutuhkan jangka waktu yang panjang.  Hasil dari kebijakan serta langkah yang diambil oleh negara maupun lembaga-lembaga internasional dalam menanggulangi kemiskinan tentu akan tercapai. Tapi hasil tersebut tidak dapat dirasakan dengan cepat, karena membutuhkan kesadaran dan kerjasama dari masyarakat yang bersinergi bersama negara serta lembaga terkait. Ketika sudah mencapai kesadaran serta kerjasama masyarakat maka kemiskinan dapat dihilangkan, karena kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-negara untuk menghentikan kemiskinan agar tidak berkembang, dinilai sudah mencakup semua baik itu keamanan, kesejahteraan, pendidikan dan hal-hal lain yang dapat menjadi faktor kemiskinan pada masyarakat. Sehingga jika kebijakan itu benar-benar terlaksana, akan berdampak pada pengurangan tingkat kemiskinan yang terjadi. Walaupun dalam kebijakan tersebut masih kurang detail pada setiap aspeknya, tetapi apabila masyarakat serta negara saling berkolaborasi maka permasalahan kemiskinan ini dapat benar-benar hilang.

Penulis:1. Alay Shinta Aruna

                2.Ratu Alia Divatresta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun