Semenjak pandemi covid 19 mulai melanda, terutama ketika  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dilaksanakan. Aktivitas masyarakat sangatlah terbatas. Semua kegiatan diharuskan dilakukan secara daring dari rumah. Maka masyarakat diminta bisa tetap melakukan aktivitas seperti biasa tapi di lakukan secara jarak jauh atau daring dan media sosial menjadi suatu  alat yang sangat dibutuhkan, untuk mempermudah masyarakat melakukan kegiatannya.
Data pengguna sosial media di Indonesia berjumlah 160 juta yang menggunakan sosial media di smartphone. Â Dan sosial media yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia adalah youtube menduduki peringkat pertama dengan 88%, selanjutnya ada whatsapp dengan 84%, facebook 82%, instagram 79% dan twitter 56%.Â
Adanya pandemi juga berimpas pada kehidupan ibu rumah tangga. Media sosial yang terus berkembang pesat ini dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga agar terkoneksi dengan "dunia luar ".  tuntutan kehidupan yang lebih baik membuat ibu rumah tangga harus ikut berperan serta dalam kegiatan ekonomi keluarga. Pada umumnya media sosial digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memperlancar kegiatan bisnis online mereka. Ibu rumah tangga saat ini menjadi sangat kreatif  karena apa saja yang dapat mereka bisniskan akan mereka promosikan di media sosial. Dan whatsapp menjadi media sosial yang paling banyak digunakan oleh ibu rumah tangga. Karena penggunaannya yang mudah dan simple menjadi pilihan yang pas bagi ibu rumah tangga untuk mejalankan bisnis online. Jenis bisnis yang diperjual belikan mulai dari kebutan dapur, rumah tangga, pelengkapan sekolah, makanan, kue, sayuran, ikan ,pakaian dan berbagai jenis lainnya hingga berbagai tawaran jasa dari perbaikan elektronik hingga angkutan umum.
Pada dunia pendidikan pengajar harus mengubah metode pemebelajaran dari yang sebelumnya tatap muka menjadi pembelajan daring. Solusinya pengajar harus mendesain media pembelajaran dengan memanfaatkan media daring. Â Sistem pembelajaran dilaksankan menggunakan perangkat personal seperti computer, laptop atau smartphone yang terhubung dengan koneksi internet.Â
Pendidik menggunakan media sosial seperti grup WA,telegram, atau instagram, zoom dan media sosial lainya untuk membagikan tugas,diskusi atau sebagai tempat mengontrol peserta didik, Â sehingga pendidik mengetahui bahwa peseta didik mengikuti pembelajaran pada waktu yang bersamaan walaupun di tempat yang berbeda. Dan tentunya beriringan degan di terapkannya pembelajaran daring tentu saja timbul dampak negatif penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran. Â Penggunaan sosial media secara berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan, gangguan kecemasan, tidak percaya diri, stres dan rasa sosial yang semakin berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H