Kalau secara sifat, fonem aku dan saya jelas berbeda. Kata Aku bersifat informal dan Saya sifatnya formal. Dari sini sudah dapat sedikit gambaran, bahwa Aku danÂ
Saya memiliki fungsi penggunaan yang berbeda. Misalnya, saat kita berbicara dengan teman sejawat pasti kata yang kita gunakan untuk menggantikan kata orang pertama (diri sendiri) adalah menggunakan kata aku.Â
Contoh: Aku mau belajar di Perpustakaan. Namun, saat hendak berujar pada orang yang lebih tua atau orang yang kita hormati, kata Aku menjadi bersifat kurang sopan dan kurang tepat. Maka, kata yang digunakan adalah Saya. Contoh: Saya ingin belajar di Perpustakaan.Â
Baca juga : Perkembangan Kosakata Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah
Nah, dari segi makna sudah paham dong ya. Penggunaan Aku dan Saya walau memiliki arti yang sama, tapi memiliki makna yang berbeda. Maka dari itu, ini hanya salah satu dari sekian banyaknya manfaat belajar bahasa Indonesia di Sekolah.Â
Tentunya banyak kalimat dan manfaat lain dari belajar bahasa Indonesia yang enggak saya sebutkan seluruhnya di sini. Mungkin di lain kesempatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H