Mohon tunggu...
Alawiyah Hasanah
Alawiyah Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

saya adalah seorang yang menyukai cerita fiksi yang menjadi hobi saya ketika sedang ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tauhid sebagai Marka Identitas Umat Islam

2 Desember 2024   09:28 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/2NDHPpBUEa1RvRNw6

Tauhid adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengendalikan alam semesta. Dalam istilah modern Tauhid disebut monotheisme absolute, yakni keyakinan satu Tuhan yang bersifat mutlak yang tersimpul dalam kalimat tauhid, la ilaha illa Allah, yang artinya tidak ada Ilah selain Allah SWT (Ismail, U.A. 2023).

Tauhud ini sebagai tanda apakah seseorang itu bertuhan atau tidak, seorang muslim tentu saja sudah pasti bertuhan karena mereka percaya bahwa Tidak ada Tuhan Selain Allah SWT dan Mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Dengan itu Tauhid mengarahkan seluruh ibadah dan amal saleh hanya kepada Allah. Tidak ada penyembahan terhadap selain-Nya, baik itu makhluk, benda, atau konsep lainnya. Karena Allah itu Rabb yang dapat mengatur, mengelola, dan menata selurus isi alam semesta ini dengan tunggal.

Seorang muslim yang memiliki keyakinan tidak ada ilah selain Allah SWT akan melahirkan tauhid uluhiyyah, bukan hanya itu seorang muhawid juga harus merepsakan tauhid Rububiyyah bahwa Allah SWT satu-satunya Rabb al-'alamin. Selain meresapi tauhid uluhiyyah dan tauhud rububiyyah, seorang muhawid harus meresapi tauhid mulkiyyah, yakni meyakini bahwa Allah adalah Malik al-ns, Tuhan Yang Maha Memiliki, Menguasai, dan Raja bagi seluruh manusia dan alam semesta (Ismail, U.A. 2023).

Dengan seorang muslim menyakini dan meresapi ketiga tauhid tersebut akan melahirkan tiga pola tauhid yaitu, pola pikir, pola rasa, dan rohani:

  • Pola pikir: melahirkan kesadaran akan ketergantungan Segala sesuatu berasal dari Allah, sehingga memunculkan rasa syukur dan kesadaran akan keterbatasan diri.
  • Pola rasa: melahirkan Cinta kepada Allah seorang muslim akan memiliki kecintaan yang mendalam kepada Allah.
  • Rohani: melahirkan Hubungan yang intim dengan Allah: Merasa dekat dengan Allah dalam setiap keadaan.

Oleh karena itu dapat di simpulkan Tauhid adalah keyakinan seorang muslim kepada Allah dan mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, tauhid juga pertanda bagi seseorang itu bertuhan atau tidak. Allah SWT adalah Rabb yang Maha Memiliki, Menguasai, dan Raja bagi seluruh manusia dan alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun