Mohon tunggu...
Alatuji
Alatuji Mohon Tunggu... Konsultan - Menjual Berbagai alat pengujian dan pengukuran berkualitas serta jasa pengujian sipil

Kami menjual berbagai alat pengujian dan pengukuran akurat serta berkualitas seperti Vibration Tester, Alat Uji Pohon (Tree For Testing), Quality Tree Testing, Data Logger, Weather Station, Universal Testing Machine. Kami juga menyewakan alat keamanan metal detector . Kami adalah distributor resmi Produk TIME, HOBO, FAKOPP di Indonesia dan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kota DKI Jakarta. Kami juga menerima jasa pengujian sipil berpengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Kadar CO2 di Udara yang Tinggi terhadap Produktivitas dan Pengambil Keputusan

29 Agustus 2022   10:10 Diperbarui: 29 Agustus 2022   10:15 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE) mendefinisikan kualitas udara dalam ruangan yang baik dimana 80% orang merasa nyaman saat menghirup udara di ruangan tersebut (tidak berbau dan tidak menimbulkan hawa panas) dan menjadi penanda kadar Karbon Dioksida (CO2) di ruangan tersebut rendah sehingga para penghuni ruangan tersebut nyaman untuk menghirup udaranya.

Pada densitas rendah, karbon dioksida tidak berbau dan tidak merasa panas. Namun, apabila CO2 meningkat maka akan terjadi peningkatan suhu dan bau pada udara. Selain itu, ventilasi gedung yang tidak memadai juga dapat meningkatkan kelembapan dan jamur yang berlebihan sehingga dapat membuat kadar CO2 di udara meningkat. Meningkatnya kadar karbon dioksida (CO2) di udara dapat mengganggu produktivitas dan pengambilan keputusan.

Kadar karbon dioksida udara yang tinggi dapat mengganggu produktivitas karena membuat penghuni menjadi kekurangan kadar oksigen yang bisa berefek menyebabkan mengantuk, pusing, dan sebagainya.

Menurut Lawrence Berkeley National Laboratory di Amerika Serikat, "Pada sembilan skala kinerja pengambilan keputusan, subjek uji menunjukkan pengurangan yang signifikan pada enam skala tingkat CO2 sebesar 1.000 bagian per juta (ppm) dan pengurangan yang besar pada tujuh skala sebesar 2.500 ppm. Penurunan kinerja yang paling dramatis, di mana subjek dinilai sebagai 'disfungsional', adalah untuk mengambil inisiatif dan berpikir secara strategis. Penelitian ini menantang kebijaksanaan konvensional bahwa konsentrasi CO2 5.000 ppm adalah batas kerja yang dapat diterima di lingkungan kerja".

Hal ini dapat berdampak pada pekerja kantor, instruktur, mahasiswa, dan profesional medis yang membutuhkan fungsi kognitif untuk mengambil keputusan yang kritis dan tepat sehingga kemampuan tersebut dapat menurun. Oleh karena itu, pemantauan kadar CO2 di ruangan sangat penting karena menyangkut produktivitas dan pengambil keputusan seseorang.

Sumber: Pengaruh Kadar Karbon Dioksida Yang Tinggi Terhadap Produktivitas & Pengambil Keputusan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun