Mohon tunggu...
Alan Wira Pramana
Alan Wira Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis sejarah/Opini tentang kebijakan publi/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pandangan Masyarakat Pekerja Buruh Pabrik di PT. Hegar Mulya terhadap Rencana Pemerintah Melaksanakan TAPERA

22 Juni 2024   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapera merupakan suatu kebijakan pemerintah yang mana digalakan untuk  masyarakat miskin untuk mempunyai rumah yang layak dihuni.

Maka darisitulah pemerintah membuat suatu program yaitu, Tapera. Program ini sendiri dilandaskan untuk membatu masyarakat yang dikategorikan miskin yang banyak sekali tidak mempunyai rumah yang layak atau bahkan tidak punya rumah sama sekali. 

Dalam perjalanan program ini digulirkan ke publik, banyak sekali masyarakat yang memiliki gaji yang kecil, yang hanya untuk menyambung hidup dari gaji perbulan harus dipotong sebesar 3 persen untuk program ini yang membuat masyarakat yang bergaji kecil buruh pabrik serta para pekerja yang gajinya kecil tidak setuju atas program ini, lantaran mereka berasumsi bahwa ketika gaji yang diterima sudah banyak sekali potongan ditambah program ini membuat gaji yang diterima sangatlah sedikit. 

Salah satu contoh dari penetangan atas program Tapera ini, yaitu Para buruh pabrik khususnya di PT. Hegar Mulya sangat terbebani dan merasa hal itu tidak perlu dilakukan, Tapera sendiri memotong uang gaji para buruh dan perkeja lainnya sebesar 3 persen. Darisitulah para buruh tidak setuju akan hal itu sebab mereka berpikiran bahwa pemotongan ini sangat membebaninya, para gaji buruh sangatlah pas-pasan untuk biaya hidup dan sebagainya jika ditambah dengan program Tapera ini, para buruh tidak setuju atas usulan ini sebab gaji yang sudah kecil dan hanya untuk bertahan hidup selama sebulan harus dikurangi lagi, membuat mereka tidak bisa bertahan hidup untuk sebulannya apalagi kedepannya, jika gaji yang sudah kecil yang banyak sekali potongannya ditambah dengan tambahan potongan program Tapera ini. 

Para buruh di PT. Hegar Mulya sangat tidak setuju atas usulan itu yang malah merugikan para buruh sendiri.  Dibuktikan dengan banyaknya laporan kepada HRD perusahaan yang mengeluhkan atas permasalahan pemotongan gaji sebesar 3 persen ini, bahkan ada juga para buruh yang secara terang-terangan membeberkan penyesalan atas potongan 3 persen untuk Tapera tersebut. 

Memang usulan pemerintah program  Tapera ini sangatlah bagus untuk masyarakat kecil mendapatkan rumah yang layak tetapi disisi yang lain para masyarakat kecil terutama buruh, yang mana hidupnya bergantung pada gaji hal itu sangat menggangu atas kestabilan ekonomi keluarga para buruh. 


Jika dilihat dari proporsinya, seharusnya Tapera ini jangan membebani pekerja atau buruh yang bergantung hidup pada gajinya  sehingga menimbulkan kecaman yang berujung terbentuknya polemik ditengah-tengah masyarakat atas permasalahan program Tapera.

Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah dapat menghimpun suatu upaya untuk tidak membuat program Tapera yang banyak sekali kecacatan dan sebaiknya harus ada komunikasi terlebih dahulu kepada masyarakat menyeluruh untuk membuat program yang melibatkan rakyat kecil, sebab hal ini menyangkut masyarakat yang sangatlah besar, rakyat miskin yang mana khususnya para buruh di PT. Hegar Mulya sangat marah, karena biaya hidupnya yang bergantung pada gaji harus dipotong sebesar 3 persen, maka pemerintah harusnya mengkaji ulang tentang program Tapera ini pada masyarakat kecil atau para buruh yang bergaji kecil.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun