Mohon tunggu...
Vadlan Labulango
Vadlan Labulango Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Kalau sudah jadi orang jangan lupa orang-orang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Nusantara dan Problematika di Masyarakat

19 Mei 2019   10:47 Diperbarui: 19 Mei 2019   11:05 1735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kontra Islam Nusantara 

 Selain respon yang pro Islam Nusantara Banyak juga yang menggiring umat untuk benci Islam Nusantara mereka berargumen konsep islam nusantara merupakan paham yang sesat juga  menyesatkan, dan bukan dari ajaran Islam sehingga wajib ditolak, dan dilawan juga diluruskan. 

Hal ini karena mereka menganggap Islam Nusantara memiliki kejanggalan, diantaranya, menolak istilah-istilah yang diambil dari bahasa Arab, hingga sebutan ana antum pun di kritisi, sehingga harus diganti dengan istilah-istilah Jawa atau Indonesia sendiri. 

Sama seperti apa yang dikatakan Imam Besar FPI (Front Pembela Islam) Habib Riziq Quraish Shihab "Islam Nusantara itu alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih menggunakan istilah-istilah Barat." bahkan disangka beliau "Islam Nusantara menolak terhadap pengafanan mayit dengan kain putih karena beraroma tradisi Arab, sehingga perlu diganti dengan kain batik agar kental aroma Indonesia."

Ada juga respon dari ormas HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) adalah ormas yang secara resmi dibubarkan di Indonesia menolak terhadap istilah Islam Nusantara. 

Kata salah satu jubir HTI Ismail Yusanto "Agak kurang feer kalau membandingkan Timur Tengah sekarang dengan Indonesia pada tahun 2015," menurutnya, yang terjadi saat ini di sejumlah negara di wilayah Timur Tengah, misalnya Suriah, adalah proses perlawanan melawan penguasa zalim, juga menyebut tidak ada perbedaan antara Islam di Indonesia dan Timur Tengah dalam kerangka melawan penguasa diktator. 

Dulu resolusi jihadnya KH Hasyim Ashari (pendiri NU) di tahun 1945, 1949, itu juga mendapat inspirasi resolusi Jihad dari Islam, dan beliau mengkajinya dari sumber Timur Tengah."

Tak hanya  dari tokoh ormas islam yang kontra dengan islam nusantara, beberapa penceramah pun menolak konsep ini dengan berbagai argument. Salah satunya adalah Felix Siauw, menulis islam nusantara di status facebooknya bahwa islam nusantara adalah sebuah narasi yang di usung oleh pemerintahan Jokowi. 

Intinya Ustadz Felix Siau mengatakan dari peristiwa penistaan Al-Maidah hingga puisi konde dilakukan dari kelompok yang itu-itu saja dengan narasi yang sama. Ini adalah upaya menghilangkan islam dari Nusantara dengan sekulerisasi memisahkan agama dan Negara.

MUI Sumatra Barat pun menolak gagasan islam Nusantara ini, walaupun MUI pusat menyetujui konsep tersebut. Dari respon yang kontra bahwa hal ini menjadi kontradiktif, dimana jika islam nusantara adalah islam yang toleran bagaimana islam pada umumnya apakah intoleran?.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun