Mohon tunggu...
Alan Singkali
Alan Singkali Mohon Tunggu... -

aktifis Salemba 10

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Singa dan Macan, dari Alengka sampai Sri Lanka!

27 April 2018   22:09 Diperbarui: 27 April 2018   22:25 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam epik Ramayana, disebutkanlah sebuah negeri yang diperintah raja raksasa bernama Rahwana. Nama kerajaan ini disebut Alengka (atau Lanka). Letak negeri ini yang digambarkan berada di sebelah selatan, membuat kita dengan mudah mengasosiasikannya sebagai Sri Lanka masa kini. Kerajaan Alengka dikenal sebagai kerajaan yang sangat makmur dan kaya, karena banyak bangunan yang terbuat dari emas. Bahkan di jaman Raja Rahwana, dia membuat penduduknya begitu sejahtera.

Rahwana dikenal sebagai sosok setengah brahmana karena ayahnya seorang resi, namun juga raksasa karena ibunya berasal dari dunia atas. Walaupun Rahwana dikenal sebagai pemuja Brahma pada saat muda, dan menjadi pemuja Siwa setelah menjadi raja, ternyata kehidupan religiusnya tidak membawanya menjadi baik adanya. Keserakahan melanda hatinya.

Walau telah memiliki istri sebanyak Raja Sulaiman, dia tetap berkeinginan mempersunting Dewi Sinta, yang kemudian diculiknya. Hal ini mengantarkannya peperangan dengan Sri Rama. Raja Raksasa Rahwana akhirnya mati karena keserakahannya.

***

Syekh Yusuf al-Makassary, seorang pejuang yang dicintai rakyat Sulawesi Selatan. Ia dijuluki Tuanta Salamaka ri Gowa (tuan penyelamat dari Gowa). Beliau melanglang buana untuk belajar sampai ke Banten (sehingga dikenal juga sebagai al-Bantani), belajar kepada Nuruddin ar-Raniry di Aceh, bahkan sampai Yaman dan Damaskus.

Selain belajar sampai seantero dunia, dia juga diasingkan dan terus berjuang sampai di berbagai belahan bumi. Meninggal dan dikuburkan di Cape Town, South Africa. Walau pengikutnya juga meyakini beliau dimakamkan di tanah lahirnya, Gowa.

Pada jaman VOC, beliau terus berjuang mengusir penjajah. Pasca jatuhnya Benteng Ujung Pandang pada 1667 oleh pasukan bayaran Belanda dan takluknya Sultan Hasanuddin, beliau bertolak ke Banten dan jadi mufti Kesultanan. Disana beliau ditangkap pada 1682 dan akhirnya dibuang ke Sailan, sebuah pulau di Selatan India.

Di waktu kemudian Pulau ini dihuni oleh banyak suku bangsa.

***

Sailan adalah sebuah pulau yang luasnya kurang lebih 65 ribu kilo meter persegi, yang terletak di sebelah selatan menenggara dari daratan India. Letaknya yang berada di Samudera Hindia, menyebabkan ia dikenal sebagai Jewel of Hindia Oceans. Sailan (Ceylon) dikenal sekarang sebagai Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka.

Setelah diduduki Portugis sejak 1505 sampai 1658, kemudian oleh Belanda mulai 1658 sampai 1796, daerah ini menjadi daerah pembuangan tokoh politik negeri jajahan. Fase selanjutnya dijajah Inggris, sampai akhirnya berstatus dominion pada 1948 dan menjadi republik pada 1972.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun