Di depan pintu masuk ruangan Dr. Thomas, laki-laki berkepala plontos terus mengetuk pintu. Tidak puas dengan hasil periksa yang diberikan.
"Masa cuma ini, Dok?" ujarnya, seraya membentangkan surat hasil pemeriksaan.
"Memang hanya penyakit kurap yang kamu derita. Selebihnya aman" Dr. Thomas menjawab. Dengan basa-basi, ia mengambil kertas hasil periksa.
"Masa cuma ini, Dok?" pria itu tetap ngotot ingin hasil lebih.Â
"Malah bagus, kan? Artinya kamu sehat!"Â
"Apakah kurap bisa menyebabkan kematian, Dok?"
"Mungkin bisa, tapi kecil kemungkinan. Sejauh ini, belum ada orang yang mati akibat kurap"
"Huuh, payah!"
   Pria itu menggebrak meja. Dr. Thomas geram. Senyum manis yang selalu disuguhkannya kepada pasien kini berubah jadi cemberut . Muka masamnya mulai keluar. Dia merasa kebingungan menghadapi orang ini. Sejauh ini, belum ada orang yang minta sakit. Semuanya jelas minta ingin dibantu sembuh. Pria plontos ini berbeda. Mungkin ia adalah orang pertama di dunia yang memeriksa kesehatan tapi mengharapkan sakit yang lebih parah lagi.
"Gila! Di mana-mana, orang berobat itu minta sembuh! Bukan minta sakit!"
"Saya, saya takut hidup, Dok! Saya takut kehidupan"