Awalnya saya pikir tuduhan pada SEWORDCOM bisa selesai dengan satu artikel. Namun ternyata Erwin mengelak dan kembali menuduh saya macam-macam.
7 Februari saya menulis artikel "Pembodohan Publik Ketua Buruh di Kompas.com." Pada hari yang sama saya share di FB dan Fanspage Seword.com. http://seword.com/2016/02/07/pembodohan-publik-ketua-buruh-di-kompas-com/
9 Februari Erwin menyadur tulisan saya, mengubah beberapa kata sehingga seolah-olah tulisan tersebut adalah karyanya dan asli dari blogspot miliknya. Padahal saduran dan hanya mengganti beberapa kata, menambahkan tokoh fiktif.
10 Februari saya menulis dengan sangat emosi serta keberatan atas tindakan Erwin yang merusak karya saya. Kalau hanya copas 100% saya tak terlalu tersinggung. http://seword.com/2016/02/10/dasar-kompasianer-asuu/
Beberapa jam kemudian admin Kompasiana menghapus saduran Erwin yang sempat masuk trending tersebut.
Namun setelah dihapus bukannya sadar, malah menuduh saya macam-macam. Menuduh saya yang copas dan SEWORDCOM di-suspend karena sering copas. http://www.kompasiana.com/mulialim/seword-com-telah-melakukan-plagiat_56bb0f20507a612c0716e951
Padahal SEWORDCOM overload selama beberapa hari terakhir, dimana pengunjungnya mencapai lebih dari 10,000 perharinya. http://www.kompasiana.com/alanizecson/kompasianer-copas-malah-balik-nuduh_56bb3c3f81afbdf40aeceae0
Dari tulisan penjelasan tersebut, salah satu admin Kompasiana sudi menanggapi keberatan saya.
Setelah mendapat bantahan seperti inipun Erwin lagi-lagi memfitnah saya. Saya dianggap mengedit tulisan dan mengambil tulisan miliknya. Fitnah ini tidak ada buktinya. Erwin tidak dapat membuktikan seperti apa tulisan saya sebelum diedit?
Tapi untuk menguatkan bukti dan membantah fitnah Erwin, saya juga ada datanya. Jika diperhatikan, pada materi tulisan saya sengaja menuliskan Malaysia-Singapore-Madura sebagai contoh tempat. Ini karena saya lahir dan orang asli Madura, dan beberapa tahun terakhir berada di Malaysia-Singapore. Saya yakin kompasianer banyak yang tau soal ini. Apakah ini kebetulan?
Selain itu
7 Februari, Hatree.net mencopas tulisan saya dari SEWORD.COM. Saya baru tau keesokan harinya dan langsung menuliskan komentar di websitenya agar mereka tidak lagi men-copas tulisan saya. http://www.hatree.net/2016/02/pembodohan-publik-said-iqbal-di-kompas.html?m=1&fb_comment_id=fbc_1275258529166968_1275400889152732_1275400889152732
Hatree.net 100% copas tulisan saya dan menambahkan berita copas dari Kompas.com yang saya bahas dan bantah.
Soal Hatree copas tulisan saya, sudah ada yang komentar baik di FB maupun di web Hatree sendiri.
Jika kembali diperhatikan, sebenarnya Erwin tak hanya copas dari Seword.com melainkan juga mencopas caption pada gambar di hatree.net lalu menjadikannya judul di blogspotnya. "SAID IQBAL” Sambil Bergumam: Jangan Bongkar Semua-nya Donk……" lalu apakah Erwin juga akan menuduh Hatree.net mencopas judul artikelnya?
Sebenarnya, pada 7 Februari Erwin juga berkomentar di artikel Hatree yang mencopas dari SEWORD.COM. Kesimpulannya Erwin mencopas artikel dari Hatree, semetara Hatree copas dari SEWORD.COM. Sampai di sini masih mau mengelak? Ooooooaaasyyuuuuuuu....!!!!!!!!!!!
Saya sebagai owner SEWORD.COM sangat terganggu dengan fitnah Erwin. Untuk itu, jika admin tidak bisa memblokir Erwin, saya meminta agar artikel yang memfitnah SEWORD.COM dihapus.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H