Selamat malam Bu Biyanca, terima kasih sudah menuliskan surat untuk Alan Budiman.
Awalnya saya kurang percaya kalau memiliki pembaca setia, bahkan tak sempat terpikirkan. Setelah meletakkan pin BBM dan nomer WA, memang ada beberapa orang yang mengaku membaca semua tulisan saya. Mau tak mau saya harus mengakui bahwa mereka memang sering membaca tulisan Alan Budiman, mengingat mereka hafal betul setiap detail materi yang bahkan saya sendiri sudah lupa.
Namun dari semua orang yang mengaku suka membaca tulisan saya -baik karena frontal, lucu dan sebagainya- mungkin cuma Bu Biyanca yang berani mengakuinya dalam bentuk surat terbuka.
Mengakui suka terhadap orang lain itu tidak mudah, terlebih orang tersebut bukanlah orang terkenal seperti Alan Budiman. Keberanian Ibu mendapat nilai double karena menuliskannya justru saat Alan Budiman masih jadi bahan bully dan fitnah oleh para haters yang sampai sekarang masih mempermasalahkan diundangnya saya oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka. Sampai di sini, mau tak mau, saya harus mengakui mungkin Ibu memang suka membaca tulisan-tulisan saya. Untuk itu saya ucapkan terima kasih tak terhingga atas apresiasi dan keberaniannya.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sudah menuliskan surat terbuka untuk saya. Terima kasih apresiasi dan pujiannya yang membuat saya seperti Anggun C Sasmi: melambung jauh terbang tinggi. Terima kasih perhatian, saran dan nasehat yang pernah Ibu berikan.
Saya ikut bahagia karena tulisan Ibu sempat masuk Google trend, dan Nilai Tertinggi. Saya juga bahagia tulisan Ibu ternyata dishare oleh Kang Pepih, pimpinan Kompasiana. Jelas ada point plus yang membuat beliau mau mensharenya. Tentu saja semua pencapaian tersebut sepertinya sulit untuk saya lampaui atau samai, tapi semoga itu tidak mengurangi nilai terima kasih saya pada Bu Biyanca.
Â
Tertanda
Â
Alan Budiman