Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FAPI] Mimpi Anak Tiri

7 Juli 2015   09:51 Diperbarui: 7 Juli 2015   09:51 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gili Labak Sumenep"][/caption]

 

Alan Budiman No 60

Apa yang kalian pikirkan saat mendengar nama pulau Madura? Sate, jamu kuat, kerapan sapi, celurit, kumis, primitif, imigran, daerah terpencil dan apa lagi? Semuanya benar. Namun bukan hanya itu. Di pulau ini ada beberapa pulau kecil dengan pasir putih dan air laut sebiru Maldives dan tambang gas yang setiap hari dikeruk tapi tak ada yang tau, tak peduli. Jalan protokol masih seantik dulu. Berlubang, sempit dan bergelombang. Tapi yang paling khas adalah tanpa lampu penerang.

Kalian tau kenapa? Karena keturunan kyai di pulau ini lebih sakti dari ijazah professor sekalipun. Jika pulau ini terus menjadi anak tiri provinsi, mungkin sampai Jokowi gemukpun pulau ini akan tetap antik dan purba. Para pemimpin sibuk mengurusi istri istri mudanya. Mau mengurusi daerah? Mereka hanya sarjana informal. Selalu kalah dengan profesional yang lincah merapikan nominal.

Mimpiku sederhana dan mudah –setidaknya menurutku. Aku ingin semua yang kalian pikirkan menjadi sesuatu yang memiliki harga. Dan saat itu terjadi aku ingin bermimpi tentang sesuatu di penginapan tepi pulau gili, bangun pagi, duduk menenggelamkan kaki, melihat ikan-ikan kecil berkeliaran dan seorang pelayan cantik datang membawakan menu makan pagi bersama mentari.

Aku tau mudah karena orang-orang di pulau ini terlahir cerdas. Mereka hanya butuh sedikit kesempatan menulis taqdirnya.

 

NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan Bergabung di grup FB Fiksiana Community

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun