Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Bikin Rame Media Malaysia

17 Juni 2015   10:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 76468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulannya, rupanya rakyat Indonesia yang tidak suka dengan Jokowi secara personal tidak hanya mencaci dan menjelek-jelekkan beliau di tingkat nasional, namun sudah go internasional dan terus menyebar berita bohong penuh kebencian. Buruknya lagi mereka berlindung di balik agama islam.

Namun mungkin hikmah dari hal ini adalah tidak akan ada lagi gesekan dan isu sensitif Malaysia dan Indonesia seperti sebelumnya. Pembenci Jokowi yang juga rakyat Indonesia itu mungkin akan 'membantu' kebencian rakyat Malaysia terhadap Indonesia. Sementara pendukung Jokowi juga akan 'dibantu' oleh rakyat Malaysia yang sangat mengidamkan sosok seperti beliau menjadi pemimpin. Meski lucunya adalah rakyat yang tidak suka dengan Jokowi tidak mengidamkan pemimpin seperti Perdana Menteri Malaysia dan sebenarnya mereka juga tidak tau sosok seperti siapa yang mereka inginkan.

Satu hal yang mungkin tidak diketahui oleh banyak masyarakat Indonesia adalah: rakyat Malaysia dan Singapore sangat mengikuti sepak terjang Presiden Jokowi. Mereka tau sebelumnya pemerintah menurunkan Ongkos Naik Haji. Mereka juga kagum saat menikahkan putranya, Presiden Jokowi melibatkan rakyatnya, menyewa tukang beca, membeli semua warug di sekitarnya untuk layani tamu, dan bahkan mereka juga tau bahwa acaranya berlangsung seperti pernikahan putra rakyat biasa, bukan pernikahan putra Presiden lebih dari 250 juta jiwa.

Saya tidak tau sampai kapan pesona Jokowi akan terus menghiasi media mainstream dan sosial media di kalangan negara tetangga. Namun jujur saya turut bangga dan lega, karena kini citra negatif TKI sedikit demi sedikit mulai berkurang. Saya juga dengar cerita dari bibi yang majikannya mulai sering bercanda soal Jokowi. "Baik-baik sama mereka, nanti Jokowi jemput pakai pesawat, habis lah kita ga punya pekerja." Ini adalah efek karena pemerintah sempat menjemput pemulangan warga Indonesia di Malaysia dengan pesawat TNI.

Tambahan, ada sedikit virus Jokowi di kalangan pejabat dan politisi di Malaysia. Mereka juga ikut blusukan. Bahkan Perdana Menteri Najib sempat menjawab tantangan netizen agar beliau tidak hanya duduk di istananya. PM Najib tertangkap kamera sedang ikut membersihkan lokasi banjir. Namun entahlah, respon masyarakat Malaysia masih tetap negatif. Mungkin karena tidak original dan juga hanya sekali itu saja (entah karena alasan tidak kuat fisik atau yang lainnya) Haha.

Terakhir, ada satu hal yang sangat membedakan rakyat Malaysia dan Indonesia soal politik. Di Malaysia, PM Najib tidak akan diterima di daerah wilayah oposisi. Rakyat yang mengkritik di sosial media benar-benar berani bertindak secara nyata dan mempertanggung jawabkan keoposisiannya. Sementara Presiden Jokowi bebas wara-wiri ke seluruh pelosok negeri tanpa perlu memetakan wilayah dukungan dan yang terpenting tidak membawa embel-embel partai seperti yang dilakukan oleh PM Malaysia.

Nah bagaimana, ada yang kaget soal ini? Saya yakin sebagian kalian terhenyak ala mantan SBY setelah membaca tulisan saya. Hihihi semoga hati kita semua menjadi "nyessss."

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun