Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Catatan 1,000 Kilometer Kuda Besi

4 April 2015   18:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua Lucas datang dan menyalami kami bertiga. Beliau cukup akrab dengan Alex karena dia cukup sering bersilaturrahim. "Kalau punya uang ya buat makan di restoran aja lah nak, ga capek apa ke jawa?"

"Deket Bu, cuma di baratnya Madura dikit" jawab Alex. Ya, bagi dia mungkin dekat. Karena apalah arti 1,000 kilometer baginya jika dia sudah mengeliligi seluruh pulau jawa hingga Bandung dan Jakarta dengan kuda besinya?

Kami sempat bercanda sejenak dengan istri Lucas dan memakan hidangan yang disediakan, sampai akhirnya Alex memberi kode untuk berangkat. Lucas dan istri pun masuk rumah, entah ritual suami istri yang bagaimana saya pun tak pernah tau. Alex tak bisa menahan diri untuk tak berkomentar saat istri Lucas berjalan membawakan jamu.

"Fiuuuh ampe dikasi jamu" saya dan Peter hanya bisa numpang ketawa.

"Makanya cepet nikah bro biar tau ahahaha"

Tepat setelah ritual salam salaman suami istri selesai, kami langsung menuju kuda besi yang berdiri di halaman dekat pintu masuk. Lucas sempat melambaikan tangan dan Peter mewakili kami untuk ucapkan salam sebelum kuda besi berlari menuju ujung barat Madura.

Di kilometer 40 kami berhenti lagi. Mengunjugi dua orang teman yang memiliki toko pinggir jalan. Sekedar say hai sejenak melihat-lihat usaha yang mereka tekuni saat ini. Tak lama memang, kami kembali melanjutkan perjalanan dengan kecepatan nyaris penuh.

Kuda besi kami kembali terhenti karena melihat salah seorang teman sedang duduk di pinggir jalan dengan mobil hitamnya.

"Oh mentang-mentang udah beristri, udah ga mau pake kuda besi lagi?" Sambar Alex di awal pertemuan. Kami tertawa-tawa sejenak. Tony tak sendiri, dia juga bersama seorang teman yang juga sudah memiliki istri dan teman-teman perempuan kami.

"Nunggu apa?"
"Ini nunggu Marry, katanya suruh tunggu sini"

Sampai di sini Lucas sudah agak curiga. Ini kami mau hadir ke pernikahan apa jalan-jalan sebenarnya? Oh anda jangan kaget, teman sekelas kami saat di pesantren jumlahnya di atas 300 orang, saya lupa tepatnya. Jadi kalau ada yang tidak saling kenal apalagi lelaki dengan perempuan, harap maklum karena memang lokasi belajarnya tidak sama. Kami hanya kebetulan lulus di tahun yang sama. Sepintas saya menebak Lucas tidak tau kalau hari itu ada yang menikah dan Peter tidak cerita soal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun