Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belanda Kirim Pesan buat Timnas U19

14 Juni 2014   17:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:45 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat pertandingan dini hari tadi antara Belanda melawan Spanyol, ada banyak catatan yang saya temukan dari pola permainan kedua tim.

Spanyol merupakan mantan juara dengan gaya permainan tiki-taka tanpa penyerang murni. Baru lah di babak 16 besar sampai final, sesekali menurunkan striker murni. Hal serupa juga terlihat pagi tadi, bedanya Spanyol turun dengan setengah tiki-taka. Semacam kombinasi gaya permainan Barca dan Madrid. Sesekali menyerang terbuka dari sisi sayap, tapi bola tetap mengalir ke tengah nyaris tanpa crossing dan umpan panjang. Kelemahanya adalah pertahanan mereka tak berdaya menahan laju Robben dan agresifnya Van Persie.

Tak ada yang istimewa dari penampilan Spanyol, golnya pun hasil dari titik putih penalti. Pressing ketat dan umpan terarah mengalir deras dan cepat hingga depan gawang. Robben berkali-kali menunjukkan skill individunya yang kemudian menghasilkan gol di ke-2 dan ke-5.

Proses terjadinya gol: saat ketinggalan 0-1 akibat gol penalti Alonso, Belanda membalas dengan gol Van Persie. Fying dutchman. Menerima umpan lambung panjang, Van Persie berhasil menjangkaunya dan langsung menanduk setengah terbang.

Pada gol ke-2, Robben menerima umpang lambung dari sisi kiri lapangan dan mengontrolnya dengan kaki kiri. Luar biasa. Sebelum akhirnya mengecoh bek Spanyol dengan menggiring ke arah kiri dengan kaki kananya, dan langkah berikutnya menendang bola masuk ke tengah gawang.

Gol ke-3 berawal dari tendangan bebas sisi kiri lapangan, gol Stevan de Vrijj mungkin sudah membosankan. Biasa. Dia berhasil sedikit menanduk pelan bola ke arah gawang yang sudah ga ada penjaganya karena berbenturan dengan Van Persie.

Gol ke-4 lahir karena Cassilas sepertinya gugup dan ga sempurna mengontrol bola yang memantul cukup jauh, sehingga Van persie berhasil menjangkau dan melesakkan bola pelan ke tengah gawang yang sudah kosong.

Gol ke-5 dimulai dari umpan panjang dari pertahanan Belanda. Bek Spanyol kalah cepat untuk mengejar Robben yang berlari sebelum garis tengah lapangan. Sedikit meliuk dan membuat Cassilas setengah merangkak, sebelum akhirnya melepas tendangan keras ke sisi kanan pojok gawang.

Yang menarik adalah pola permainan Belanda adalah sangat cepat, langsung dan jelas arahnya. Saat pemain memegang bola, mereka sangat percaya diri untuk memberikan umpan langsung dan cepat. Tidak berputar pelan ala tiki-taka.

Ini jelas pembelajaran bagi timnas U-19 yang akan berlaga di piala Asia. Meski memang kualitasnya belum setara dengan Spanyol, tapi pola dan gaya bermainya nyaris sama. Bisa dilihat dari beberapa uji coba yang sudah dijalani, hampir selalu mengurung pertahanan lawan. Masalahnya cuma dua, pressing dan serangan balik cepat seperti yang diperagakan Belanda pada Spanyol.

Setiap timnas U19 melawan tim dengan pressing ketat, pasti akan kesulitan mencetak gol. Bahkan ada yang berujung seri. Mereka juga tidak terlalu kuat mental untuk melawan permainan kasar, baru mulai menerapkan bermain keras saat melawan Jordania (kalau ga salah).

Kekalahan timnas U19 atas Myanmar tak lepas dari pemain cepat lawan yang tak berhasil dikejar pemain bertahan. Kadang keteteran, kadang juga panik saat lawan menyerang. Kenapa? Karena timnas U19 terlalu nyaman bermain mengurung pertahanan lawan. Jelas lemah sekali jika menerima serangan balik cepat layaknya Robben dan Van Persie yang cukup sendirian untuk menciptakan gol.

Keunggulan timnas U19 adalah stamina dan kompak. Pernah saat uji coba tertinggal 0-2 di babak pertama, namum berhasil unggul 3-2 di babak kedua. Menyerang total saat lawanya sudah nyaris kehabisan tenaga. Melihat timnas U19 memang kontras sekali dengan timnas senior atau U23, seakan ga pernah lelah berlari. Sampai detik akhir pun mereka tetap cepat seperti menit awal pertandingan.

Saya pernah membaca kegalauan kompasianer yang ingin agar timnas U19 uji coba melawan U23. Karena kalau uji cobanya standar tanpa tantangan, ya bermain mereka bakal tetap seperti itu. Mereka perlu pelajaran dari lawan yang bermain cepat dan agresif, agar nantinya setiba di piala Asia ga babak belur seperti Spanyol.

Memang perjalanan masih panjang, bagaimanapun Spanyol memiliki kualitas yang luar biasa sama seperti timnas U19 di levelnya. Namun tetap menjadi catatan penting bahwa tiki-taka sudah cukup membosankan.

Sedikit perbedaanya adalah timnas U19 bermain dengan sayap aktif yang siap mencetak gol. Ditambah striker murni. Jadi meski bola mengalir dari kaki ke kaki, tetap terarah dan sesekali memperagakan umpan panjang akurat. Baik menyilang atau lurus. Sementara Spanyol seolah memperagakan 4-6-0 atau katakanlah 4-5-1 menyisakan Diego Costa yang setengah hati menjadi striker murni.

Berharap timnas U19 benar-benar siap dan mampu menjuarai piala Asia agar bisa berlaga di piala dunia U22. Kalau ga mau melawan timnas U23 pun, kita undanglah timnas U23 Malaysia atau Singapore. Uji coba tersebut pasti akan memberi pelajaran berharga untuk membentuk tim yang lebih bagus.

Lebih baik kalah dalam uji coba, daripada babak belur seperti Spanyol. Memang kalah dengan skor berapapun point Belanda tetap 3, tapi kalah 5-1 dan satu-satunya gol dari titik putih penalti, jelas memalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun