Setelah hari itu, Kalila gagal move on hingga jilid 8. Meski porsinya semakin dikurangi per jilidnya. Pak Jalal selaku orang kaya dan selevel dengan Azzam sempat meminta agar Azzam menikahi ponakanya.
2. Pak Jalal Mendadak Miskin
Orang terkaya di kampung itu mendadak miskin setelah perusahaanya bangkrut dan semua aset dijual oleh asistenya tanpa sisa. Semua tanah dan villa sudah dibalik nama. Maka harta terakhir yakni rumah dan mobil dijual untuk membayar hutang perusahaan dam Pak Jalal tinggal di gubuk bambu. "Mungkin Tuhan mau bercanda" begitu komentar Pak Jalal. Namun istrinya tak tahan dan memilih pulang ke rumah orang tuanya bersama anak-anak.
Asisten bangsat yang diuber oleh Pak Jalal tidak kunjung ketemu. Hingga kemudian tiba-tiba ada yang menghubungi bahwa asistenya ingin bertemu Pak Jalal. Di sebuah villa puncak. Senang sudah tentu, untuk itu Pak Jalal mengajak Udin dan Asrul (dua orang miskin yang dulu sering nyari kerja sambilan di rumah Pak Jalal) untuk ikut menemui asistenya. Rencana ingin bagi-bagi harta, rencana mencekikpun ada.
Tapi kenyataanya asisten Pak Jalal ini sudah sekarat dan semua kekayaanya juga hilang entah ke mana. Maksud asistenya ingin bertemu adalah untuk meminta bantuan Pak Jalal agar membayarkan biaya penguburan sekaligus meminta maaf. Tentu saja emosi.
Namun setelah beberapa hari dinasehati oleh Bang Jack dan Ustad Feri, akhirnya Pak Jalal luluh. Seketika setelah bersedia memaafkan, asistenya wafat.
Ceritanya memang sangat panjang. Itu hanya dua ringkasan dari beberapa jilid yang tidak bisa saya ceritakan semuanya. 2011 lalu saat libur semester, saya nonton lebih dari seminggu (siang-malam hingga dinihari) dari jilid 1 sampai 4. Berkali-kali tertawa dengan kekonyolanya, merenung dengan kenyataan sampai sedih tak terkira dengan cerita yang dibangun sedemikian rupa.
Berikut ini ada satu adegan yang mungkin bisa membuat kalian mengerti bagaimana kuatnya pesan yang ingin disampaikan oleh PPT. lihat di sini