Saat berkunjung ke Tokyo tidak lengkap jika tidak mencoba kedai ramen yang paling digandrungi banyak orang. Para pecinta ramen terlihat rela untuk mengantre demi kenikmatan yang ditawarkan di kedai yang konon katanya memiliki ramen paling enak seantero Jepang.
Apalagi jika bukan Ichiran. Ichiran dikenal sebagai kedai ramen paling diburu oleh orang Jepang dan para turis yang datang ke Jepang. Kelezatan yang ditawarkan membuat namanya dikenal oleh dunia.
Nama Ichiran tak pernah tertinggal dari daftar kuliner yang harus dicoba saat berada di Jepang. Kedai Ichiran tidak hanya ditemukan di Tokyo, tetapi juga ada di kota lain. Saat ini sudah dibuka enam puluh-an gerai Ichiran di seluruh Jepang.
Ichiran ramen sendiri merupakan bisnis layanan makanan ramen Jepang yang berasal dari Fukuoka. Kedai ini mulai dibuka pada tahun 1960 oleh Manabu Yoshitomi.
Ramen yang dihidangkan di kedai Ichiran termasuk spesial karena cara pembuatannya dilakukan secara tradisional dengan direbus selama berjam-jam.
Ramen sendiri merupakan hidangan sehari-hari warga lokal Jepang. hampir setiap wilayah di penjuru Jepang memiliki variasi ramen dengan kekhasannya tersendiri.
“Ichiran” yang dulunya dikenal dengan “Futaba Ramen” memiliki konsep yang unik dari kedai makan lainnya. Di sana ada tempat duduk yang modelnya seperti tempat duduk konter, tetapi dibatasi dengan bilik pembatas.
Berangkat dari rasa penasaran, akhirnya terpecahkan juga mengapa kedai Ichiran mengusung konsep yang unik. Ternyata konsep ini ditujukkan bagi mereka yang ingin konsentrasi untuk menikmati cita rasa dari ramen ichiran. Maka dari itu tempat duduk ini dinamakan dengan bilik “konsentrasi rasa”. Menarik, bukan?
Mencoba pengalaman makan di bilik konsentrasi ternyata ada sensasinya juga. Di bilik itu, orang-orang benar-benar menikmati ramen tanpa suara dan obrolan satu kata pun. Mereka benar-benar terlarut dalam nikmatnya semangkok ramen. Namun, tidak semuai kedai Ichiran memiliki bilik.
Di daerah Asakusa, gerai ichiran yang dibuka pun mengusung konsep restoran pada umumnya sehingga kita tidak perlu tertekan untuk diam saja saat menikmati ramen. Kedai yang ada di Asakusa ini diperuntukkan bagi kalian yang ingin menyantap kelezatan ramen sembari berbincang santai dengan kawanan ataupun keluarga.
Pelayan di sana hanya akan meracik pesananan dan mengantarkan pesanannya. Tidak perlu khawatir bagi orang-orang baru pertama kali datang ke Ichiran, sebelum menggunakan vanding machine, ada sebuah panduan cara memesan ramen. Panduannya juga dilengkapi dengan nomor urut.
Di vanding machine itu kita bisa memilih menu utama yang berupa ramen. Menu utama yang ada di kedai Ichiran ini yaitu “Tennen Tonkutsu Ramen”.
Kita juga dapat menambahkan toping yang sesuai selera. Toping yang ditawarkan antara lain telur rebus, daun bawang, jamur, daging cincang, rumput laut, dan nasi. Topping andalan di sana adalah jamur dan daging cincang. Selain itu, hidangan penutup juga ditawarkan, seperti puding matcha.
Topping yang akan ditambahkan pada ramen juga memiliki harga yang varian, mulai dari 80 (Rp10.000,00) yen hingga 500 yen(Rp68.000,00). Minuman di sana gratis alias tanpa dipungut biaya dengan pilihan air mineral atau ocha yang bisa refill sepuas kita. Ichiran tergolong mahal dibandingkan dengan kedai ramen lainnya yang ada di Jepang.
Dengan uang sebesar 300 yen pun (Rp 40.000) sebenarnya kita sudah bisa menikmati satu porsi ramen di Jepang. Namun walau begitu, kelezatan yang ditawarkan memang sebanding dengan harganya. Ada harga, ada kualitas begitulah untuk mendefinisikan cita rasa ramen Ichiran.
Komposisinya sangat pas. Kuah ramennya pun sangat segar. Walaupun rasanya sama seperti ramen pada umumnya, tetapi seakan bumbu yang ada pada ramen ichiran memiliki karakter yang kuat.
Kekuatan cita rasa pada ramen ini ada saus yang berwarna merah di atas mie yang disebut sebagai “saos rahasia” terbuat dari bahan dasar cabai dan 30 bumbu rahasia lainnya. Kuah terasa kental di lidah, tetapi tidak berbau amis. Keistimewan ramen Ichiran ini ditambah dengan fakta yang menyatakan bahwa kuah mie ramen Ichiran adalah kuah ramen pertama di dunia dengan kandungan lemak trans 0% yang aman bagi kesehatan.
Memang, walaupun rasanya tidak seenak saat makan langsung di sana, tetapi setidaknya cukup untuk mengobati kerinduan pada rasanya yang lezat terutama bagi turis-turis yang datang ke Jepang.
Karena pengalaman yang menarik pun tidak hanya datang dari apa yang kita lihat, tetapi juga dari apa yang kita makan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H