Kehidupan manusia yang harmoni
Yaitu gotong royong dengan sesama
Kekeluargaan terjalin penuh arti
Keadaan kondusif rapi dan tertata
Tidak ada yang mementingkan diri sendiri
Yang ada untuk kemajuan bersama
Rukun makmur dan penuh damai
Begitulah gotong royong yang sebenarnya
Gotong royong itu sudah dicontohkan
Dicontohkan oleh leluhur kita dahulu kala
Bahwa yang utama adalah kebersamaan
Terhadap semua orang dan siapa saja
Namun kini gotong royong semakin terkikis
Tak sedikit orang yang mementingkan diri sendiri
Kebersamaan semakin kesini semakin menipis
Seolah kebersamaan yang sudah ditanam tak ada arti
Kini banyak orang yang bersikap apatis
Membiarkan kondisi orang lain kesusahan
Tak peduli mereka hidup dalam tangis
Menutup penglihatan dan menyumpal pendengaran
Jadi marilah kita bergotong royong lagi
Meneruskan apa yang ditanam leluhur kita
Jangan sampai kita tergolong yang tak peduli
Terhadap sesama yang ada diantara kita
Pupuk dan suburkan lagi sikap kebersamaan
Yang telah lama hampir hilang tertelan bumi
Itulah fitrah kita yang menjunjung kemanusiaan
Sifat gotong royong yang tersimpan pada nurani
Sindangkerta, 17-07-23
Alan Reis (AR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H