Sabtu 29 November 2003 pukul 06.30 wib, aku di sapa malaikat maut.
Pagi setengah buta motorku berbenturan dengan bibir bus.
Perut motorku bocor, sementara bibir bus setengah sumbing.
Aku terbanting ke badan jalan.
Di larikanlah jasad ini ke tempat serupa sanatorium.
Dalam ruangan berbentuk persegi panjang, aku terbaring.
Bagaikan Robocop yang di tangani Sang Professor, hampir seluruh jasadku di tanam selang medis.
Pernafasanku pun di bantu ventilator.
Aku di ruangan itu, di temani perawat yang cantik penuh sigap.
Sementara aku tak bersama jasadku,
Yang sedang bertualang di alam yang entah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!