Mohon tunggu...
Alan Giovanni
Alan Giovanni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Kaki Lima

Hobi minum kopi, nonton film Sejarah Islam dan membaca buku puisi dan buku buku agama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyawa Setipis Organza

8 Mei 2023   22:14 Diperbarui: 8 Mei 2023   22:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabtu 29 November 2003 pukul 06.30 wib, aku di sapa malaikat maut.

Pagi setengah buta motorku berbenturan dengan bibir bus.

Perut motorku bocor, sementara bibir bus setengah sumbing.

Aku terbanting ke badan jalan.

Di larikanlah jasad ini ke tempat serupa sanatorium.

Dalam ruangan berbentuk persegi panjang, aku terbaring.

Bagaikan Robocop yang di tangani Sang Professor, hampir seluruh jasadku di tanam selang medis.

Pernafasanku pun di bantu ventilator.

Aku di ruangan itu, di temani perawat yang cantik penuh sigap.

Sementara aku tak bersama jasadku,

Yang sedang bertualang di alam yang entah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun