Ia berdiam di jantung malam
Di dadanya kisah ada yang hampir jadi
Di langit kota mendung nampak murung
Guguran daun daun malam kian kelam
~
Pada seperempat malam hujan turunÂ
Menggenang di sudut mataÂ
Ia pungut lagi reruntuhan kenangan
Yang tercecer menjadi sederet pertanyaan
~
Di dadanya mulai tumbuh perihÂ
Menusuk sampai ke tulang rusuk
Sebab cinta itu di tlah bunuh
Terkubur di rahim sepi lantas lenyap bagai asapÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!